A.
PENDAHULUAN
Mekanisasi pertanian
dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan produktifitas tenaga kerja,
meningkatkan produktifitas lahan, dan menurunkan ongkos produksi. Penggunaan alat
dan mesin pada proses produksi dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi,
efektifitas, produktifitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban kerja petani.
Pengalaman dari negara-negara tetangga Asia menunjukkan bahwa perkembangan
mekanisasi pertanian diawali dengan penataan lahan (konsolidasi lahan),
keberhasilan dalam pengendalian air, masukan teknologi biologis, dan teknologi
kimia. Penerapan teknologi mekanisasi pertanian yang gagal telah terjadi di
Srilangka yang disebabkan kecerobohan akibat penerapan mesin-mesin impor secara
langsung tanpa disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik pertaniannya.
Berbeda halnya dengan Jepang yang melakukan modifikasi sesuai dengan kondisi
lokal, kemudian baru memproduksi sendiri untuk digunakan oleh petani mereka (Hamilton
dkk,1996).
Panen dan pasca panen merupakan
kegiatan akhir dari proses produksi tanaman. Jika kegiatan pengolahan tanah,
penanaman, dan pemeliharaan tanaman dimasudkan untuk memaksimalkan
produktivitas tanaman yang dibudidayakan, maka kegiatan panen dan pasca panen
dimaksudkan untuk memungut hasil tanaman. Dalam produksi tanaman padi,
penggunaan tenaga manusia untuk kegiatan panen dan pasca panen secaramanual
masih banyak dipraktekkandi masyarakat dengan peralatan sederhana, seperti
sabit atau sabit bergerigi untuk memanen dan gabot untuk merontok gabah.
Penggunn peralatan sederhana demikian ini, selain tidak efisien dari segi
wakut, tenaga dan biaya, juga dapat mengakibatkan tingkat kehilangan panen yang
cukup besar, baik pada saat penuaian malai maupun saaat perontokan gabah.
Penggunaan alsintan untuk panen dan
pasca panen, seperti rice cutter, reaper, rice binder, combine, dan power
thresher selain dapat memperkecil tingkat kehilangan panen juga dapat
meningkatkan efisien kegiatan panen. Seperti penggunaan alsintan lainnya,
pengetahuan dan keterampilan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatan.
Rice reaper adalah alsintan yang
digunakan untuk memotong padi sangat cepat sehingga proses panen dapat
dilaksanakan secara efisien. Prinsip kerja dari rice reaper cukup sederhana,
yakni cakram pisau pemotong akan berputar dan memotong rumpun padi ketika
memperoleh tenaga dari mesin penggerak. Rice reaper dilengkapi beberapa tuas
kendali, yaitu tuas gas, tuas kopling utama, stang kemudi, tuas kemudi kanan
dan kiri, tuas kopling pisau potong.
Rice thresher adalah alsintan yang
digunakan untuk merontokkan gabah dari malai padi. Prinsip kerja dari rice
thresher juga sederhana, yaikni tenaga yang dihasilkan dari masin diesel
digunakan untuk memutar drum perontoh gabah terdapat dalam rumah perontok dan
kipas penghembus (blower). Drum perontok dilengkap dengan gigi besi sehingga
ketika drum berputar akan menyebabkan gigi besi memutar malai yang dimasukkan
ke rumah perontok melalui lobang pemasuk malai (hopper). Gabah yang rontok akan
jatuh ke bawah dan dihembus oleh blower sehingga gabah hampa dan kotoran akan
terhembus jauh sehingga terpisah gabah bernas.
Panen adalah ketika
tanaman sudah sampai pada batasyang ditentukan dalam kemasan benih, terlihat
berwarna kuningmatang, dan kadar air pada biji padi kira-kira adalah 20-26
%.Kebutuhan air untuk pengolahan tanah sampai siap tanam (30hari) mengkonsumsi
air 20% dari total kebutuhan air untuk padisawah dan fase bunting sampai
pengisian bulir (15 hari)mengonsumsi air sebanyak 35 %. Berdasar data
tersebutsebetulnya sejak tanam sampai memasuki fase bunting tidak membutuhkan
air banyak, demikian pula setelah pengisian bulir.Oleh karenanya 15 hari
sebelum panen, padi tidak roboh danditinjau dari aspek pemberian air memang
tidak perlu lagi (Sugeng, 2001).
Setelah dipanen, padi
biasanya disimpan dalam bentuk beras atau gabah.Penyimpanan perlu dilakukan
karena padi dipanen secara musiman , sementarakebutuhan beras tiap hari.
Penyimpanan juga berguna sebagai upanya menstok pangan untuk mengatasi
masa-masa sulit seperti musim kekeringan dan banjir yang mengakibatkan gagal
panen (Andales, 1988; Kabir, 2006).
Pasca panen mencakup pemanenan hasil
dan pemrosesan gabah hinggasaip digunakan konsumen. Penyimpanan merupakan salah
satu tahap pentingkareana pada periode tersebut proses penurunan kwalitas dan
kuantitas terjadi(Andales, 1988; Syarief, et
al., 1993).
Sedang menurut (Hamilton dkk,1996) Pasca panen
(kegiatan setelah panen) merupakan ruas kegiatan usaha tani yang paling kritis,
bukan hanya curahan tenaga kerja namun juga faktor kritis yang menyangkut
masalah susut. Data BPS pada musim tanam 1986/1987 menunjukkan angka susut yang
cukup besar yaitu 21,3% dari seluruh kegiatan (panen sampai penggilingan).
Angka susut memang berbeda beda, namun angka nasional yang ditunjukkan oleh
data BPS dapat dipakai sebagai acuan resmi nasional.
Mesin pasca panen adalah mesin yang digunakan untuk
mengelolah hasil pertanian yang biasanya dirancang sesuai dengan hasil
pertanian yang ada. Mesin pasca panen ini biasanya lebih mengarah kepembuatan
produk yang ingin dihasilkan. Contohnya mesin penghasil sari buah, mesin
pembuat bubuk coklat, mesin pembuat mie, dan sebagainya (Hamilton dkk,1996).
Alat dan mesin yang digunakan dalam pra penen dan
pasca panen sangat membantu di dalam proses pertanian mulai dari pengolahan
tanah sampai pada produksi pertanian. Dengan bertambahnya alat dan mesin yang
canggih dapat meningkatkan produksi pertanian untuk kebutuhan konsumen yang
semakin meningkat. Hal ini di pengaruhi oleh bertambahnya jumlah penduduk di
dunia, sehingga peningkatan produksi terutama tanaman pangan mendorong para
ahli untuk membuat alat yang modern,agar dapat mencukupi kebutuhan hidup
manusia (Siahan,2001).
Perontokan dan pengeringan. Perontokan adalah proses
memisahkan gabah dari merang sedangkan pengeringan adalah proses mengurangi
kadar air gabah hasil panen untuk keperluan simpan atau giling, urutan 2 proses
ini dapat dibolak-balik. Pada padi hibrida umumnya dirontokkan dulu lalu
dikeringkan/dijemur sedangkan padi varietas local umumnya dikeringkan lalu
dirontokkan (Wijanto, 2002).
Setelah dirontokkan,gabah dimasukkan ke mesin
pemecah kulit. Proses ini mengelupaskan sekam dari gabah. Hasil biji beras yang
dikenal dengan Beras Pecah Kulit atau Brown Rice. Biji beras masih memiliki
kulit ari (aleurone dan pericarp). Lapisan kulit ari ini umumnya dikenal dengan
istilah bekatul. Aleurone adalah lapisan protein. Pada saat benih berkecambah,
sel aleurone akan memecah menjadi asam amino. Dipicu oleh hormon yang
dipecahkan oleh embrio aleuron akan mensintesis enzim yang berguna untuk memacu
perkecambahan. Pericarp adalah jaringan yang mengelilingi biji, sebagai
pelindung embrio (Robbin, 2005).
Berbagai penelitian membuktikan bahwa lapisan kulit
ari kaya akan kandungan protein, vitamin, mineral, lemak dan serat. Oleh karena
itu, membiasakan mengkonsumsi beras pecah kulit menjadi lebih sehat dan lebih
baik. Akan tetapi, umumnya orang enggan memakannya karena nasi dari beras pacah
kulit lebih keras, walaupun sudah lama dimask sehingga, sulit dikunyah
(Wijanto,2002).
Proses mengelupas kulit ari sehingga diperoleh beras
putih bersih. Biji beras yang putih bersih ini sebagian besar terdiri dari
pati. Petani yang menggunakan teknologi di bidang pertanian khususnya yang
menggunakan mesin pertanian haruslah mampu mengetahui biaya-biaya yang ia akan
keluarkan dalam pengolahan lahannya. Seperti pengeluaran untuk bahan bakar
mesin,biaya perawatan mesin,biaya perawatan tanamannya, sampai upah pekerja
jika ia menggunakan jasa pekerja. Hal ini sangatlah penting karena dengan
mengetahui seluruh biaya pengeluaran yang telah dikeluarkan selama pengolahan
lahan, maka para petani dapat mengetahui keuntungan yang akan diperolehnya
nanti (Robbin,2005).
B.
TUJUAN
Memperoleh
keterampilan dalam mengoperasikan rice reaper dan rice thresher untuk proses
panen dan pasca panen padi.
C.
PROSEDUR
KERJA
PENGOPERASIAN
RICE REAPER
Menghidupkan dan menjalankan rice
reaper
1.
Memindahkan tuas kopling utama dan tuas
kopling pisau potong pada posisi NETRAL.
2.
Menghidupkan mesin diesel dengan cara
menarik tali seperti cara menghidupkan mesil diesel lainnya.
3.
Menurunkan stang kemudi hingga bagian
depan reaper terangkarat.
4.
Memindahkan tuas kopling utama ke posisi
kecepatan yang diinginkan.
5.
Mengatur tuas gas hingga diperoleh
perputaran mesin yang agak tinggi, maka reaper akan berjalan.
6.
Untuk membelokkan, menggunakan tuas
kemudi kiri atau kanan seperti pada penggunaan trkator tangan.
7.
Untuk menghentikan jalannya reaper,
mengatur tuas hingga perputaran mesin paling rendah, memindahkan tuas khopling
utama pada posisi NETRAL.
Mengoperasikan rice reaper untuk
panen
1.
Menenpatkan rice reaper dilokasi
pemanenan padi di sebelah kanan petakan sawah yang dipanen.
2.
Panen secara manual dengan sabit
terhadap rumpun padi yang terdapat di tiap sudut petakan sawah hingga berukuran
sekitar 2m x 2m sebagai te,pat bolokan rice reaper.
3.
Menghidupkan mesin dan mengatur
kecepatan putaran pisau potong dengan memidahkan tuas pisau potong ke posisi
yang diinginkan.
4.
Menjalankan rice reaper hingga semua
pisau dapat memotong barisan tanaman yang dilewati dan tangkai paditertumpuk
disebelah kanan rice reaper.
5.
Selesai pemanenan dengan polamelingkar
ke dalam seninggaproses pemanenan dapat selesai di tengah petakan.
PENGOPERASIAN RICE THRESHER
Menghidupkan dan mengoperasikan
rice thresher.
1.
Menghidupkan tangkai padi yang
akandirontokkan gabahnya pada posisi yang mudah dijangkau ketikamesin
dioperasikan.
2.
Menyiapkan alas terpal dengan cara
membentangkan didepan lubang pengeluaran gabah bernas.
3.
Menghidupkan mesin dengan cara menarik
tali starter dengan kuat dan mengatur tuas gas pada mesin hinggadiperoleh
kecepatanputaran mesin yang cukup tinggi dan hembusan blower cukup kuat untuk
mengbuang tangkai padi.
4.
Memasukkan tangkai padi kerumah perontok
melalui lubang pemasukmalai, maka gabah akan rontok dan sisa tangkai beserta
gabah hampa akan terhebus jauh.
5.
Memperhatikan, menghindarkan tangan dari
gigi yang ada di drum sedang berputar dengan cara tidak memasukakn tangan
kedalam rumah perontokan.
D.
PENGAMATAN
Pada acara ini, pratikan melakukan pengoperasian
alat panen dan pasca panen.
1.
Rice Reaper
Alsintan ini digunakan untuk
memotong padi sangat cepat dilahan sawah.
2.
Seed Cleaner
Alat ini digunakan untuk
membersihkan biji dari kulit arinya, hingga mendapatkan beras bersihnya.
3.
Rice Thresher
Alsintan digunakan untuk
merontokkan gabah dari malai padi.
E.
PEMBAHASAN
Pada prakrikum kali ini
dilakukan cara pengoperasian pada alsintan rice reaper, Seed Cleaner, Rice
Thresher di lahan sawah Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) dengan mencoba mengoperasikan
dan menjalankannya langsung di lapangan. Pada acara ini alsintan yang di
kenalkan ada 3 jenis alat:
Pertama alat untuk
memotong padi (rice reaper) kerja alat ini mengait rumpun padi, kemudian
memotong dan selanjutnya dilempar kesebelah kanan mesin diatas permukaan tanah.
Setiap lemparan terdiri dari 3-10 rumpun tanam padi tergantung dari jumlah alur
pemotongan dari mesin. Untuk memudahkan pengangkutan ketempat perontokan
biasanya diikat dulu atau dimasukkan kedalam karung agar tidak banyak gabah
yang hilang karena rontok dari rantainya. Dalam pengoperasianmesin reaper ini
menggunakan satu orang dan dibantu 2 orang untuk mengikat atau mengarungkan.
Tenaga motor penggeraknya berkisar antara 2,5 sampai 3 Daya Kuda (DK).
Kapasitas kerja dari reaper adalah antara 30-35 jam setiap hektar dengan satu
alur pemotongan, sedangkan yang tiga alur pemotongan berkisar antara 18-20 jam
tiap hektar. Kelemahan dari penggunaan dari mesin ini adalah bagi varietas padi
yang mudah rontok, dimana akan banyak padi yang rontok akibat getaran atau
perlakuan oleh mesin. Kelemahan lainnya adalah biaya awal yang tinggi, yaitu
harga pembeliannya dan harga bahan bakar yang terus meningkat. Akan tetapi
keuntungan-keuntungannya adalah sebagai berikut :
·
Kapasitas kerjanya (jam/ha) tinggi
·
Hanya membutuhkan 2-3 orang untuk panen
dalam 1 hektar
·
Biaya panen per hektar relatif lebih
rendah dibandingkan dengan cara tradisional.
·
Kehilangan gabah di sawah relatif lebih
rendah bagi varietas padi yang sukar rontok.
·
Dapat dimiliki kelompok tani secara
koperasi.
Bagian-bagian utama mesin reaper adalah
:
o
Motor bakar: Jenis motor bakar yang
digunakan biasanya motor bakar bensin karena kebutuhan tenaganya tidak terlalu
besar, yaitu 3-5 Daya kuda.
o
Tangan Pengait: Tangan pengait bekerja
secara otomatis, fungsinya adalah untuk mengait/menarik batang padi kearah
pisau pemotong.
o
Pisau pemotong: Pisau pemotong pada
umumnya berupa pisau berputar dan berbentuk lingakaran dimana tepinya bergerigi
(seperti gergaji) tajam. Penajaman pisau pemotong perlu dilakukan bila sudah
bekerja sekitar 300- 600 jam kerja memotong.
o
Pelempar otomatis: Bagian ini tugasnya
melempar sejumlah padi yang terpotong dari tempat pengumpulan. Proses
pelemparan berjalan secara otomatis setelah padi yang terpotong terkumpul pada
ukuran tertentu.
o
Roda: Mesin potong Reaper dengan nama
bagian-bagiannya diberikan pada Gambar 52. Karena kerja dari Reaper hanya
memotong dan melempar, kadang-kadang disebut ”mesin tuai dan pelempar padi”.
Kedua, yakni
alat pengiling gabah menjadi beras atau Seed Cleaner alat ini untuk mempermudah
proses pemisahan bulir beras dari kulitnya, dengan tetap mempertahankan
rendemen dan mutu beras dan meminamalisir kehilangan hasil yang sering terjadi
pada penggilingan atau pemisahan bulir beras dari kulitnya yang dilakukan
secara manual. Jenis model penggilingan padi sangat banyak diantaranya:
a.
Penggilingan padi manual/tangan
b.
Penggilingan padi degan mesin sati step
c.
Penggilingan padi dengan mesin dua step
d.
Penggilingan padi dengan mesin multi
pass.
Bagian-bagian mesin Dan
cara kerja mesin ini sendiri:
a.
Motor penggerak, merupakan bagian mesin
yang melakukan gaya gerak memutar sehingga mendorong bagian-bagian lainyya
untuk bergerak dan bekerja sesuai yang diinginkan.
b.
Mesin pengupas/mesin pemecah kulit
gabah, bagian ini ataua lebih dikenal husker merupakan bagian pengupas kulit
gabah yang memisahkan bulir beras dari kulitnya, bentuknya bermacam-macam,
diantaranya adalah engelberg, rol karet.
c.
Mesin pemisah gabah, digunakan sebagai
pemisah bulir beras dari kulit pecah, sehingga menjadi bulir padi, namum tahap
ini masih belum sempurna.
d.
Mesin penyosoh/pemoles, ii digunakan
sebagai pemoles, atau pemutih beras sehingga beras bersih namun dengan tingkat
rendemen yang tetap terjaga.
e.
Selanjutnya mesin penisah beras
kepala/utuh dengan beras yang patah (menir) dab terakhir.
f.
Shingging atau mesin kristal dan yang
berfungsi sebagai pencuci dan pembersih beras.
Dan yang terkahir
adalah alat Rice Thresher untuk perontok padi yang digerakkan oleh motor
penggerak baik dengan bahan bakar diesel/solar atau bensin.
Keterangan:
o
Hopper pemasukan padi
o
Drum perontok padi
o
Belt transmisi
o
Blower (Kipas)
o
Rumah / kerangka perontok
o
Motor penggerak diesel/ bensin
o
Roda untuk mobilitas
Sesifikasi
Teknis:
1.
Motor Pengerak
Model/ bahan bakar : Silinder 4 langkah
/ solar (diesel)
Daya/ putaran : 6 – 8 HP/ 2200 – 2400
rpm
Sistem pendingin : Radiator
Sistem kompresi : Direct injection
2.
Unit Thresher
Dimensi :
Panjang : 1.500 – 1.800 mm
Lebar : 900 – 1.300 mm
Tinggi : 1.100 – 1.500 mm
Berat alat tanpa mesin : maksimum 100 kg
Bahan konstruksi :
Kerangka : Besi siku 40x40 mm, tebal 3
mm
Dinding : Plat baja tebal minimum 1,0 mm
Penutup selinder : Plat baja, tebal min
2,0 mm
Saringan : Kawat baja/besi bekel ∅ 6 mm
Selinder perontok :
Diameter : 280 – 320 mm
Jumlah gigi perontok : 8 – 12 buah per
baris
Lebar silinder : 650 – 750 mm
Tinggi gigi perontok : 65 – 75 mm
Jarak gigi perontok : 50 – 70 mm
Putaran poros silinder : 600 – 700 rpm
Unjuk Kerja :
Kapasitas out put : Minimum 650 kg/jam
(gabah)
Persentase Kehilangan Hasil : Maksimum 5
%
Efisiensi Perontokan :
Tingkat Kebersihan : Minimum 95 %, Minimum
90 % (dengan ayakan) dan Minimum 60 % (tanpa ayakan)
Perlengkapan : Roda dan blower
Direktorat Jenderal Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian
F.
KESIMPULAN
Dengan
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.
Rice reaper digunakan untuk memotong padi sangat cepat
sehingga proses panen dapat dilaksanakan secara efisien.
2.
Seed Cleaner digunakan untuk mempermudah
proses pemisahan bulir beras dari kulitnya.
3.
Rice thresher digunakan untuk merontokkan gabah dari
malai padi.
4.
Ketiga alsintan ini, Rice reapSeed
Cleaner Rice
thresher cara pengoperasiannya lebih epektif dibandingkan dengan manual.
DAFTAR
PUSTAKA
Mardikanto, totok dan sutarni, 2005. Pengantar Penyuluhan Pertanian
Dalam Teori Dan Praktek. Sebelas Maret university press, Jakarta.
Andales, S.C. 1988. “ Summary Requirements Dor Safe Grain Stroge”.
InSemple, R,L. et al. (Ed). Towardt Integreted Commodity and PestManagement in
Grain Strage. Philippines, Departement of Agriculture
HR., Sugeng, 2001, Bercocok Tanamnan Padi, Aneka Ilmu, Semarang.
Smith, Harris dan Lambert Wilkes. 1990. Mesin dan
Peralatan Usaha Tani Edisi Keenam. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Wijayanto.1996. Memilih, Menggunakan dan
Merawat Traktor Tangan. Jakarta: PT Penebar Swadaya.
1 comments so far
Layanan Pendanaan Le_Meridian melampaui dan melampaui persyaratan mereka untuk membantu saya dengan pinjaman saya yang saya gunakan memperluas bisnis farmasi saya, Mereka adalah permata yang ramah, profesional, dan mutlak untuk bekerja dengan. Saya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman untuk dihubungi. Email..lfdsloans @ lemeridianfds.com Atau lfdsloans@outlook.com.WhatsApp ... 19893943740.
EmoticonEmoticon