Thursday, June 16, 2016

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN Acara I PERTUMBUHAN TANAMAN

Tags



LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
Acara I
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
Acara I
PERTUMBUHAN TANAMAN



Nama
NIM
Shift
Dosen Pembimbing

Coass
:
:
:
:

:
Eldza Herminia Ramadani
E1J014139
C2 Selasa (10.00- 12.00)
Ir. Usman Kris Joko Suharjo, M.Sc., Ph.D.
Rahmad Setiawan


LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNUVERSITAS BENGKULU
2015


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh. Pertumbuhan adalah Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Pertumbuhan bersifat irreversibel. Bila kita menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari terjadi perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang demikian sederhana menjadi bentuk tanaman yang lengkap.
Tumbuhan bereaksi terhadap perubahan lingkungan dengan perwujudan yang tampak antara lain pada pertumbuhannya. Respon terhadap perubahan lingkungan yang diwujudkan sebagai pertumbuhan mengakibatkan bagian tertentu lebih cepat tumbuh dibandingkan yang lainnya. Respon ini dapat menghasilkan gerak yang nyata walaupun umumnya lebih lambat dari pada gerak nasti. Diantara gerak akibat tumbuh yang dikenal adalah gerak tropisme. gerak bagian tumbuhan yangdipengaruhi oleh arah datangnya cahayadisebut fototropisme. Setiap organisme mampu menerimarangsang yang disebut iritabilitas, dan mampupula menanggapi rangsang tersebut. Salah satubentuk tanggapan yang umum adalah berupagerak. Gerak berupa perubahan posisi tubuhatau perpindahan yang meliputi seluruh atausebagian dari tubuh.

1.2.       Tinjauan Pustaka
Perkembangan dan pertumbuhan pada suatu tanaman merupakan hasil interaksi yang kompleks antara tiga factor, yang meliputi factor intraseluler ( dari dalam sel), intraseluler dan lingkungan. Bentuk dan ukuran tumbuhan banyak ditentukan oleh factor herediritas. Gen berpangaruh pada setiap struktur tumbuhan dan juga terhadap perkembangannya. Factor heredisitas inilah yang merupakan factor intraseluler, sedangkan fakktor interseluler adalah hormone. Ada beberapa macam hormone yang hampir semuanya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, dan masing-masing mempunyai pengaruh yang berbeda antara satu dengan yang lain. Selain hormone, lingkungan juga merupakan factor penting yang berpengaruh terhadap pertumbuahan dan perkembangan tanaman. misalnya kelembaban uadara, air tanah dan mineral, suhu udara, dan cahaya ( moh. Amin . 1994 )
Mengukur pertumbuhan diperlukan pengukuran volume pertumbuhan. Volume pertumbuhan sangat bergantung terhadap perubahan status air di dalam pertumbuhan. Dua pertumbuhan yang sama pertumbuhannya, dapat berbeda volumenya jika yang satu diukur dalam keadaan turgor dan yang lain diukur dalam keadaan layu. Oleh karena itu, pengukuran pertumbuhan sering dilakukan dengan mengukur panjang, lebar, dan luas (Latunra, 2010).
Peningkatan volume sering diukur melalui pertambahan satu atau dua arah seperti; panjang, tinggi, lebar, diameter, dan luas. Pengukuran volume tidak harus merusak tanaman, sehingga tanaman yang sama dapat diukur pada waktu yang berbeda misal; 1 mst=minggu setelah tanam). Peningkatan bera: sering ditentukan oleh panen seluruh tanaman atau bagian yang diinginkan dengan menimbangnya segera sebelum kandungan air banyak yang menguap.
Karena masalah kandungan air tersebut orang lebih sering menggunakan berat kering tanaman untuk mengukur pertumbuhan. Berat kering biasa didapat dengan mengeringkan tanaman yang baru dipanen selama 24-48 jam pada suhu 70-800C (sampai berat konstan).
Dua tipe pertumbuhan tanaman:
·  Determinit
·  Indeterminit
Determinit adalah pertumbuhan vegetatif berhenti setelah muncul bunga. Indeterminit adalah pertumbuhan vegetatif masih berlanjut setelah muncul bunga (Lakitan, B, 1993).
Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Dengan demikian cahaya memberikan pengaruh langsung pada ketersedian makanan. Ketersediaan makanan akan mempengaruhi penbelahan sel yang berpengaruh terhadap pertumbuhan. Daun dan batang yang tumbuh ditempat gelap akan kelihatan kuning pucat atau yang disebut etiolasi. Kekurangan klorofil akan menyebabkan pengirangan hasil fotosintesis sehingga jaringan akan mati karena kekurangan makanan. Dengan tidak adanya cahaya matahari menyebabkan batang tumbuh lebih panjang, lembek dan kurus, dan juga daun tumbuh tidak normal. Walaupun jumlah cahaya kurang dari yang biasa diterima oleh tumbuhan, tetapi kenyataannya tumbuahan yang bersangkutan dapat tumbuh dengan baik. Hal ini bapat terjadi bila transpirasi berjalan lebih lambat dari pada proses fotosintesis sehingga jaringan yang sedang tumbuh menerima air lebih banyak dan proses pembuatan makanan tidak mengalami hambatan. Dengan demikian batang tumbuh dengan cepat dan daun melebar. Pada tumbuhan yang sama, daun yang terlindung dan daun yang tidak terlindung dari sinar matahari akan menunjukan gejala yang berbeda. Daun yang tidak terlindung akan lebih banyak mengandung gula dan hanya sedikit mengandung air. Hal ini dapat terjadi karena daun di tempat yang tidak terlindung melakukan respirasi dan fotosintesis lebih cepat. Daun ini memiliki sel palisade yang membentuk lapisan lebih dari satu lapis, kutikulanya menebal, sehingga daun menebal tetapi kecil atau sempit. Daun yang berada pada naungan atau yang daun di tempat yang terlindung berisi air lebih banyak, tetapi makan kurang atau sedikit. Sel mesopil meningkat jumlahnya, sehingga permukaan daun melebar ( Prowoto,1994 ).
Panjang pennyinaran mempunyai pengaruh yang khusus bagi pertumbuhan dan reproduksi pertumbuhan tanaman. Respons tumbuhan terhadap panjangnya penyinaran yang bervariasi disebut fotoperiodisme. Respons fotoperiodik pada tumbuhan meliputi dormansi, pembungaan, perkecambahan, perkembangan batang dan akar. Respons ini dikendalikan oleh pigmen yang mengabsorsi cahaya, yaitu fitokrom ( Mariam, 1994 )

1.3.       Tujuan
a)             Mengamati dan mengukur  pertumbuhan sigmoid pada tanaman kangkung. 
b)             Mengukur laju pertumbuhan dari waktu ke waktu.


BAB II
BAHAN DAN METODE
2.1.       Bahan dan Alat
Bahan yang diperlukan adalah benih tanaman kangkung yang viable pupuk (NPK), dan Pestisida. Alat yang diperlukan meliputi alat tanam (cangkul), alat ukur pertumbuhan (penggaris, meteran, kain dan oven), dan alat perlindungan tanaman (sprayer).
2.2.       Metode Pratikum
Langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum kali ini yaitu :
1.             Menyiapkan lahan untuk penanaman tanaman kangkung darat. menebarkan pupuk kandang pada lahan yang telah siap.
2.             Menanam benih kangkung pada lahan yang telah disiapkan pada jarak tanam 10m x 30 cm.
3.             Memberikan pupuk NPK (15-15-15) secara teratur pada saat ditanam. Dosis pupuk sesuai standar pada budidaya kangkung darat.
4.             Mengukur pertumbuhan tanaman setiap minggu (dimulai pada 7 hari setelah tanam, HST) dengan mengukur tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat kering tanaman.
5.             Membuat plot pertumbuhan (sebagai sumbu Y) dan umur tanaman (sebagai sumbu X).
6.             Menghitung laju pertumbuhan dari 7 HST ke 14 HST, 14 HST ke 21 HST dst.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.       Hasil Pengamatan
Tabel hasil pengamatan (Pertumbuhan tanaman pada kangkung).
Waktu T (MST)
Tinggi (cm)
Jumlah daun
B.K tanaman
Laju tumbuh
1
7,5
1
0,03
0
2
10
2
0,03
1,35
3
18
4
0,03
0,14
4
20
4
0,03
0,28
5
25
5
0,03
0,71

Kurva sigmoid (Pertumbuhan tanaman pada kangkung).

4.2.       Pembahasan
Percobaan yang dilakukan kali ini yaitu membahas tentang pertumbuhan pada tanaman kangkung. Perlakuan yang dilakukan pada percobaan ini diberikan perlakuan yang sama pada tiap pot nya. Pengamatan yang dilakukan yaitu selama 5 minggu dengan 5 kali pengamatan tiap minggunya.  Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan, dimana yang diukur pada pengamatan ini yaitu tinggi batang, jumlah daun, dan berat kering tanaman, menunjukkan peningkatan nilai tiap minggu nya. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak hal-hal yang mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman.
Hasil yang ditunjukkan dari pengamatan tersebut yang paling cepat pertumbuhannya yaitu pada pengukuran tinggi batang. Sesuai dengan literature menjelaskan bahwa tanaman yang terus tumbuh itu dipengaruhi oleh factor dari dalam maupun factor dari luar. Factor dari dalam yang mempengaruhi meningkatnya tinggi batang ini yaitu karena adanya hormone auksin yang terdapat pada tanaman tersebut. Dan factor dari luarnya yaitu adanya sinar matahari.
Selain tinggi batang, jumlah daun juga mengalami peningkatan, walaupun peningkatannya tidak setinggi tinggi batang, namun disini kenaikan nya terus menerus dari hari ke hari, walaupun ada juga yang konstan kenaikannya. Berarti ini menunjukkan selain pada ujung batang, pada daun juga mengalami pertumbuhan. Disini tumbuhan yang dilakukan pengamatan disiram setiap hari, sehingga air dan mineral yang terkandung pada tanaman tersebut menyebabkan tumbuhan itu tumbuh dan berkembang.
Namun pada variabel berat kering tanaman yang telah dikeringkan di dalam oven dan setelah ditimbang tidak menunjukkan peningkatan pertumbuhan, karna beratnya hanya 0,03 gram tiap minggunya.
Laju pertumbuhan tanaman pada hasil pengamatan tidak menunjukkan pola pertumbuhan kurva sigmoid dikarenakan pada tanaman kangkung mengalami titik layu sementara pada minggu ke empat.


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pertumbuahan tanaman kangkung berdasarkan pengamatan mengalami peningkatan. Pertumbuhan Berdasarkan pengamatan terhadap beberapa indikator yang meliputi tinggi batang, jumlah helai daun dan berat kering. Pengukuran terhadap seluruh indikator tersebut di lakukan setiap tujuh hari sekali atau setiap minggu.
Laju pertumbuhan dari setiap minggunya berdasarkan pengamatan mengalami fluktuasi, sehingga mengambarkan grafik zigzag. Hal ini terjadi adanya perbedaan nilai selisih pertumbuhan pada tiap minggu pada tanaman kangkung. Perbedaan nilai pada tingkat pertumbuhan kangkung di pengaruhi banyak faktor.

5.1.       Saran
Pratikan sulit menentukan hasil percobaan jika tida ada sampel atau panutan yang ada.

Jawaban Pertanyaan:
1.             Variable Berat Kering, karena tinggi tanaman tidak bisa menjadi tolak ukur laju pertumbuhan. Misalnya ada 2 tanaman dengan tinggi dan diameter yang berbeda. Tanaman yang lebih tinggi belum tentu memiliki laju pertumbuhan lebih baik dibanding tanaman yang lebih pendek. Untuk itu perlu ditimbang berat kering ke dua tanaman untuk menentukan laju pertumbuhannya.
2.             Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah:
Faktor Dalam (Internal)
a.              Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
b.             Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya.
Faktor Luar (External)
a.              Makanan atau Nutrisi Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu.
b.             Suhu, semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah). semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
c.              Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
d.             Air dan kelembapan merupakan faktor penting untukpertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian. Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
e.              Tanah, bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjuseptutro, D. 1985. Penghantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gremedia.
Grander, Pearce dan R.L. Mithell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta:Universitas Indonesia.
Lakitan, B, 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Latunra, A. Ilham, 2010. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Salisbury, frank B dan Ross, Clean W. 1995. Fisiologi Tumbuhan jilid 2. Bandung: ITB
Simpson.1890. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia




EmoticonEmoticon

Disqus Shortname

Comments system