LAPORAN
PRAKTIKUM
FISIOLOGI
TUMBUHAN
Acara I
LAPORAN
PRAKTIKUM
FISIOLOGI
TUMBUHAN
Acara I
PERTUMBUHAN TANAMAN
Nama
NIM
Shift
Dosen Pembimbing
Coass
|
:
:
:
:
:
|
Eldza Herminia Ramadani
E1J014139
C2
Selasa (10.00- 12.00)
Ir.
Usman Kris Joko Suharjo, M.Sc., Ph.D.
Rahmad
Setiawan
|
LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNUVERSITAS BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu ciri organisme adalah
tumbuh. Pertumbuhan adalah Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada
makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi).
Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Pertumbuhan bersifat
irreversibel. Bila kita menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke
hari terjadi perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji)
yang demikian sederhana menjadi bentuk tanaman yang lengkap.
Tumbuhan
bereaksi terhadap perubahan lingkungan dengan perwujudan yang tampak antara
lain pada pertumbuhannya. Respon terhadap perubahan lingkungan yang diwujudkan
sebagai pertumbuhan mengakibatkan bagian tertentu lebih cepat tumbuh
dibandingkan yang lainnya. Respon ini dapat menghasilkan gerak yang nyata
walaupun umumnya lebih lambat dari pada gerak nasti. Diantara gerak akibat
tumbuh yang dikenal adalah gerak tropisme. gerak bagian tumbuhan
yangdipengaruhi oleh arah datangnya cahayadisebut fototropisme. Setiap
organisme mampu menerimarangsang yang disebut iritabilitas, dan mampupula
menanggapi rangsang tersebut. Salah satubentuk tanggapan yang umum adalah
berupagerak. Gerak berupa perubahan posisi tubuhatau perpindahan yang meliputi
seluruh atausebagian dari tubuh.
1.2. Tinjauan Pustaka
Perkembangan dan pertumbuhan pada suatu tanaman merupakan
hasil interaksi yang kompleks antara tiga factor, yang meliputi factor
intraseluler ( dari dalam sel), intraseluler dan lingkungan. Bentuk dan ukuran
tumbuhan banyak ditentukan oleh factor herediritas. Gen berpangaruh pada setiap
struktur tumbuhan dan juga terhadap perkembangannya. Factor heredisitas inilah
yang merupakan factor intraseluler, sedangkan fakktor interseluler adalah
hormone. Ada beberapa macam hormone yang hampir semuanya berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan, dan masing-masing mempunyai pengaruh yang berbeda
antara satu dengan yang lain. Selain hormone, lingkungan juga merupakan factor
penting yang berpengaruh terhadap pertumbuahan dan perkembangan tanaman.
misalnya kelembaban uadara, air tanah dan mineral, suhu udara, dan cahaya (
moh. Amin . 1994 )
Mengukur pertumbuhan diperlukan pengukuran volume
pertumbuhan. Volume pertumbuhan sangat bergantung terhadap perubahan status air
di dalam pertumbuhan. Dua pertumbuhan yang sama pertumbuhannya, dapat berbeda
volumenya jika yang satu diukur dalam keadaan turgor dan yang lain diukur dalam
keadaan layu. Oleh karena itu, pengukuran pertumbuhan sering dilakukan dengan
mengukur panjang, lebar, dan luas (Latunra, 2010).
Peningkatan volume sering diukur
melalui pertambahan satu atau dua arah seperti; panjang, tinggi, lebar,
diameter, dan luas. Pengukuran volume tidak harus merusak tanaman, sehingga
tanaman yang sama dapat diukur pada waktu yang berbeda misal; 1 mst=minggu
setelah tanam). Peningkatan bera: sering ditentukan oleh panen seluruh tanaman
atau bagian yang diinginkan dengan menimbangnya segera sebelum kandungan air
banyak yang menguap.
Karena masalah kandungan air
tersebut orang lebih sering menggunakan berat kering tanaman untuk mengukur
pertumbuhan. Berat kering biasa didapat dengan mengeringkan tanaman yang baru
dipanen selama 24-48 jam pada suhu 70-800C (sampai berat konstan).
Dua tipe pertumbuhan tanaman:
·
Determinit
·
Indeterminit
Determinit adalah pertumbuhan
vegetatif berhenti setelah muncul bunga. Indeterminit adalah pertumbuhan
vegetatif masih berlanjut setelah muncul bunga (Lakitan, B, 1993).
Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Dengan
demikian cahaya memberikan pengaruh langsung pada ketersedian makanan.
Ketersediaan makanan akan mempengaruhi penbelahan sel yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan. Daun dan batang yang tumbuh ditempat gelap akan kelihatan kuning
pucat atau yang disebut etiolasi. Kekurangan klorofil akan menyebabkan
pengirangan hasil fotosintesis sehingga jaringan akan mati karena kekurangan
makanan. Dengan tidak adanya cahaya matahari menyebabkan batang tumbuh lebih
panjang, lembek dan kurus, dan juga daun tumbuh tidak normal. Walaupun jumlah
cahaya kurang dari yang biasa diterima oleh tumbuhan, tetapi kenyataannya
tumbuahan yang bersangkutan dapat tumbuh dengan baik. Hal ini bapat terjadi
bila transpirasi berjalan lebih lambat dari pada proses fotosintesis sehingga
jaringan yang sedang tumbuh menerima air lebih banyak dan proses pembuatan
makanan tidak mengalami hambatan. Dengan demikian batang tumbuh dengan cepat
dan daun melebar. Pada tumbuhan yang sama, daun yang terlindung dan daun yang tidak
terlindung dari sinar matahari akan menunjukan gejala yang berbeda. Daun yang
tidak terlindung akan lebih banyak mengandung gula dan hanya sedikit mengandung
air. Hal ini dapat terjadi karena daun di tempat yang tidak terlindung
melakukan respirasi dan fotosintesis lebih cepat. Daun ini memiliki sel
palisade yang membentuk lapisan lebih dari satu lapis, kutikulanya menebal,
sehingga daun menebal tetapi kecil atau sempit. Daun yang berada pada naungan
atau yang daun di tempat yang terlindung berisi air lebih banyak, tetapi makan
kurang atau sedikit. Sel mesopil meningkat jumlahnya, sehingga permukaan daun
melebar ( Prowoto,1994 ).
Panjang pennyinaran mempunyai pengaruh yang khusus bagi
pertumbuhan dan reproduksi pertumbuhan tanaman. Respons tumbuhan terhadap
panjangnya penyinaran yang bervariasi disebut fotoperiodisme. Respons
fotoperiodik pada tumbuhan meliputi dormansi, pembungaan, perkecambahan,
perkembangan batang dan akar. Respons ini dikendalikan oleh pigmen yang
mengabsorsi cahaya, yaitu fitokrom ( Mariam, 1994 )
1.3. Tujuan
a)
Mengamati
dan mengukur pertumbuhan sigmoid pada
tanaman kangkung.
b)
Mengukur
laju pertumbuhan dari waktu ke waktu.
BAB II
BAHAN DAN
METODE
2.1. Bahan dan Alat
Bahan yang
diperlukan adalah benih tanaman kangkung yang viable pupuk (NPK), dan
Pestisida. Alat yang diperlukan meliputi alat tanam (cangkul), alat ukur
pertumbuhan (penggaris, meteran, kain dan oven), dan alat perlindungan tanaman
(sprayer).
2.2. Metode Pratikum
Langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum kali
ini yaitu :
1.
Menyiapkan lahan untuk penanaman tanaman
kangkung darat. menebarkan pupuk kandang pada lahan yang telah siap.
2.
Menanam benih kangkung pada lahan yang
telah disiapkan pada jarak tanam 10m x 30 cm.
3.
Memberikan pupuk NPK (15-15-15) secara
teratur pada saat ditanam. Dosis pupuk sesuai standar pada budidaya kangkung
darat.
4.
Mengukur pertumbuhan tanaman setiap
minggu (dimulai pada 7 hari setelah tanam, HST) dengan mengukur tinggi tanaman,
jumlah daun, dan berat kering tanaman.
5.
Membuat plot pertumbuhan (sebagai sumbu
Y) dan umur tanaman (sebagai sumbu X).
6.
Menghitung laju pertumbuhan dari 7 HST
ke 14 HST, 14 HST ke 21 HST dst.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Tabel hasil pengamatan (Pertumbuhan
tanaman pada kangkung).
Waktu
T (MST)
|
Tinggi
(cm)
|
Jumlah
daun
|
B.K
tanaman
|
Laju
tumbuh
|
1
|
7,5
|
1
|
0,03
|
0
|
2
|
10
|
2
|
0,03
|
1,35
|
3
|
18
|
4
|
0,03
|
0,14
|
4
|
20
|
4
|
0,03
|
0,28
|
5
|
25
|
5
|
0,03
|
0,71
|
Kurva sigmoid (Pertumbuhan tanaman pada kangkung).
4.2. Pembahasan
Percobaan yang dilakukan kali ini yaitu membahas tentang
pertumbuhan pada tanaman kangkung. Perlakuan
yang dilakukan pada percobaan ini diberikan perlakuan yang sama pada tiap pot
nya. Pengamatan yang dilakukan yaitu selama 5 minggu dengan 5 kali pengamatan
tiap minggunya. Berdasarkan hasil
pengukuran yang dilakukan, dimana yang diukur pada pengamatan ini yaitu tinggi
batang, jumlah daun, dan berat kering tanaman, menunjukkan peningkatan nilai
tiap minggu nya. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak hal-hal yang
mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman.
Hasil yang ditunjukkan dari pengamatan tersebut yang paling
cepat pertumbuhannya yaitu pada pengukuran tinggi batang. Sesuai dengan
literature menjelaskan bahwa tanaman yang terus tumbuh itu dipengaruhi oleh
factor dari dalam maupun factor dari luar. Factor dari dalam yang mempengaruhi
meningkatnya tinggi batang ini yaitu karena adanya hormone auksin yang terdapat
pada tanaman tersebut. Dan factor dari luarnya yaitu adanya sinar matahari.
Selain tinggi batang, jumlah daun juga mengalami
peningkatan, walaupun peningkatannya tidak setinggi tinggi batang, namun disini
kenaikan nya terus menerus dari hari ke hari, walaupun ada juga yang konstan
kenaikannya. Berarti ini menunjukkan selain pada ujung batang, pada daun juga
mengalami pertumbuhan. Disini tumbuhan yang dilakukan pengamatan disiram setiap
hari, sehingga air dan mineral yang terkandung pada tanaman tersebut
menyebabkan tumbuhan itu tumbuh dan berkembang.
Namun pada variabel berat kering tanaman yang telah
dikeringkan di dalam oven dan setelah ditimbang tidak menunjukkan peningkatan
pertumbuhan, karna beratnya hanya 0,03 gram tiap minggunya.
Laju pertumbuhan tanaman pada hasil pengamatan tidak
menunjukkan pola pertumbuhan kurva sigmoid dikarenakan pada tanaman kangkung
mengalami titik layu sementara pada minggu ke empat.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Pertumbuahan tanaman kangkung berdasarkan pengamatan
mengalami peningkatan. Pertumbuhan Berdasarkan pengamatan terhadap beberapa
indikator yang meliputi tinggi batang, jumlah helai daun dan berat kering.
Pengukuran terhadap seluruh indikator tersebut di lakukan setiap tujuh hari
sekali atau setiap minggu.
Laju pertumbuhan dari setiap minggunya berdasarkan
pengamatan mengalami fluktuasi, sehingga mengambarkan grafik zigzag. Hal ini
terjadi adanya perbedaan nilai selisih pertumbuhan pada tiap minggu pada
tanaman kangkung. Perbedaan nilai pada tingkat pertumbuhan kangkung di
pengaruhi banyak faktor.
5.1. Saran
Pratikan
sulit menentukan hasil percobaan jika tida ada sampel atau panutan yang ada.
Jawaban
Pertanyaan:
1.
Variable
Berat Kering, karena tinggi tanaman tidak bisa menjadi tolak ukur laju
pertumbuhan. Misalnya ada 2 tanaman dengan tinggi dan diameter yang berbeda.
Tanaman yang lebih tinggi belum tentu memiliki laju pertumbuhan lebih baik
dibanding tanaman yang lebih pendek. Untuk itu perlu ditimbang berat kering ke
dua tanaman untuk menentukan laju pertumbuhannya.
2.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah:
Faktor
Dalam (Internal)
a.
Gen adalah substansi/materi pembawa
sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk
hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna
bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme
makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
b.
Hormon merupakan zat yang
berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya
sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses
dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk
hidup beragam jenisnya.
Faktor Luar (External)
a.
Makanan atau Nutrisi Makanan merupakan
bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan
kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang
bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu.
b.
Suhu,
semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia
yang normal adalah sekitar 37°C. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata
terhadap suhu. Padi yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata
tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan
(suhu udara rata-rata rendah). semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan
seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan
dipengaruhi oleh suhu.
c.
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari
untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat
pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat
pada ujung batang.
d.
Air dan kelembapan merupakan faktor
penting untukpertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk
hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh.
Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat
mengakibatkan kematian. Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam
udara atau tanah. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh
tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali
terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan
stabilitas bentuk sel.
e.
Tanah,
bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.
Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat
hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah
ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan
air.
DAFTAR
PUSTAKA
Dwidjuseptutro,
D. 1985. Penghantar Fisiologi Tumbuhan.
Jakarta: Gremedia.
Grander,
Pearce dan R.L. Mithell. 1991. Fisiologi
Tanaman Budidaya. Jakarta:Universitas Indonesia.
Lakitan,
B, 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Latunra,
A. Ilham, 2010. Penuntun Praktikum
Fisiologi Tumbuhan. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Salisbury,
frank B dan Ross, Clean W. 1995. Fisiologi
Tumbuhan jilid 2. Bandung: ITB
Simpson.1890.
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia
EmoticonEmoticon