Monday, March 26, 2018

LAPORAN AGROWIDYAWISATA Kunjungan Agrowidyawisata di Kab. Bengkulu Tengah, Kab. Kepahyang dan Kab. Rejang Lebong (Bengkulu)




LAPORAN AGROWIDYAWISATA
Kunjungan Agrowidyawisata di Kab. Bengkulu Tengah, Kab. Kepahyang dan Kab. Rejang Lebong (Bengkulu)



Oleh:
ELDZA HERMINIA RAMADANI
E1J014139

DOSEN:
1.         Ir. MUKHTASAR, M. Si
2.         Dr. Ir. M. TAUFIK, MS

Selama dua hari dari tanggal 6-7 Mei 2017



PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2017



HALAMAN PENGESAHAN
Kunjungan Agrowidyawisata di Kab. Bengkulu Tengah, Kab. Kepahyang dan Kab. Rejang Lebong (Bengkulu)

Oleh:
ELDZA HERMINIA RAMADANI
E1J014139


Laporan ini disusun berdasarkan hasil kunjungan agrowidyawisata selama dua hari pada tanggal 06-07 Mei 2017.








Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian
Ir. Mukhtasar. M. Si
Dr. Hesti Pujiwati SP,M.Si.
NIP. 196504011990011001
NIP. 197711212006042001




BAB I
PENDAHULUAN
Agrowidyawisata adalah mata kuliah pilihan yang memiliki bebn SKS 1 dan diperuntukan untuk mahasiswa yang ingin menambah wawasan (Panduan Akademik, 2014). Matakuliah agrowidyawisata berbentuk praktikum kunjungan lapangan yang berwawasan pertanian sesuai dengan Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Pada kesempatan kali ini matakuliah ini dilaksanakan pada tanggal 06-07 Mei 2017 dengan jumlah peserta 9 orang yang terdiri atas 4 cewek dan 5 cowok dan dosen pembimbing sebanyak 2 orang. Kunjungan ini dilakukan di 3 kabupaten provinsi bengkulu yakni kabupaten Bengkulu tengah, Kepahyang dan Kabupaten Rejang Lebong (Curup) dengan menempu perjalanan selama ± 3 jam dari pusat kota.
Agrowidyawisata merupakan kegiatan wisata edukasi yang berbasis pertanian. Dimana objek wisata yang dikunjungi merupakan wisata agro/pertanian yang menyatu dengan keindahan alam. Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, kita bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya. Selain itu, agrowisata memiliki pengertian yang sangat luas.
Mahasiswa harus terjun ke lapangan dan berwawancara dengan petani untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi para petani agar mahasiswa terbuka wawasannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi petani. Mahasiswa juga dituntut untuk mengetahui proses penyemaian/pembibitan, penanaman, pemeliharaan sampai dengan pemasaran hasil pertanian diseluruh komoditas pertanian yang dikunjungi. Komoditas hortikultura Di Provinsi Bengkulu merupakan komoditas yang lumayan banyak dikembangkan masyarakat, sebab sebagian besar masyarakat di Provinsi Bengkulu berkerja di sektor pertanian.
Kawasan agrowisata sebagai sebuah sistem tidak dibatasi oleh batasan-batasan yang bersifat administratif, tetapi lebih pada skala ekonomi dan ekologi yang melingkupi kawasan agrowisata tersebut. Ini berarti kawasan agrowisata dapat meliputi desa-desa dan kota-kota sekaligus, sesuai dengan pola interaksi ekonomi dan ekologinya. Kawasan-kawasan pedesaan dan daerah pinggiran dapat menjadi kawasan sentra produksi dan lokasi wisata alam, sedangkan daerah perkotaan menjadi kawasan pelayanan wisata, pusat-pusat kerajinan, yang berkaitan dengan penanganan pasca panen, ataupun terminal agribisnis.
Tujuan dari kegiatan ini agar mahasiswa dapat mengetahui benih yang digunakan oleh petani dan teknik budidaya yang dilakukan petani. Mahasiswa mampu memecahkan masalah petani yang ada dilapangan dengan melalui penelitian. Dan, mahasiswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan sekaligus berrekreasi.


BAB II
LOKASI KUNJUNGAN

1.             Cagar Alam (Bunga Rafflesia Arnoldi), Taba Penanjung, Kab. Bengkulu Tengah
Bunga Rafflesia Arnoldi biasa mekar di Bengkulu Utara dan Bengkulu. Dalam kesemptn kali ini bunga Rafflesia mekar di daerah Tabah Penanjung Liku Sembilan dengan ketinggian di atas bukit. Jarak Tempuh untuk dapat mengunjungi bunga kebanggan Bengkulu ini dari lokasi (titik kumpul) menuju bunga Rafflesia ± 25 m. Pada saat kami berkunjung Bunga Rafflesia Arnoldi ini baru mekar sekitar 2 hari. Bunga ini memiliki ciri khas adalah mengeluarkan bau yang tak sedap. Dengan di dalam bunga tersebut banyak serangga yang mati yang biasanya menjadi sumber makanan bagi buga ini. Bunga Rafflesia dapat dinikmati bentuknya sekitar 1 minggu setelah mekar dan lewat dari waktu itu bunga akan layu dan busuk.


2.             Pertanian Semiorganik (Kebun Petani), Curup Kab. Rejang Lebong
Setelah mengunjungi bunga Rafflesia kami melanjutkan perjalanan kami ke kebun petani dengan jarak tempuh dari lokasih bungan Rafflesia ± 1:30 jam. Curup telah terasa begitu sejuk meski dinikmati pada tengah hari dengan ketinggian 500-900 mdpl dan sangat cocok untuk produksi tanama hortikultura.
Petani yang kami kunjungi menanam berbagai tanaman hortikultura seperti Bawang Merah, Tomat, beberapa Varietas Cabai, Kol bunga dan bawang daun. petani yang kami kunjungi bernama Bapak Arkam. Pada kesempatan ini kami banyak sekali diajarkan tentang budidaya maupun penanganan hama dan penyakit. Dari penjelasan yang dijelaskan oleh Bapak Arkam hama yang paling sering menyerang adalah Trip, Kutu Kebul, Antraknos. Antraknos adalah salah satu hama yang hingga saat ini masih sangat sulit untuk diatasi. Selain itu tanaman cabe juga sering mengalami busuk basah, layu fusarium dengan penanganan memusnakan tanaman yang terserang. Menurut Bapak Arkam benih yang digunakan dalam bertani tidak ada yang buruk , ketidak berhasilan tergantung bagaimana petani menjaga dan merawat tanaman.
Sayuran yang termasuk Primatiga ( tahapan sayur sebelum menjadi sayuran organik ) yaitu diantaranya tanaman kubis, kol, dan wortel. Sedangkan tanaman yang positif organik adalah tanaman labu siam dan selada darat. Bapak Arkm juga menuturkan bahwa setiap ia melakukan pengolahan lahan ia telah menggunakan pupuk organik namun masih sekalah kecil. Permasalahan yang belum bisa dipecahkan pada para petani menurut bapak Arkam yakni Layu Fusarium yang mana mereka belum dapat mencegah terjadinya layu Fusarium dan mereka hanya memberantas setelah terjadinya layu Fusarium dengan cara mencabut tanaman yang terinfeksi lalu dibakar atau dikubur.

3.             Kebun Bunga
Pada hari sabtu sehabis ke kebun petani seharusnya kami kunjungan kekebun bunga namum karena lama kunjungan di kebun petani akhirnya kami membatalkan mengunjungi kebun bunga karena keburuh jam makan siang.


4.             Wisata Air Panas Suban
Wisata ini terdapat di curup tepatnya di kelurahan Cawan Baru, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong. Terdapat wisata bermacam-macam seperti pemandian air panas, air terjun dan kolam renang.

5.             Perkebunan dan Pengolahan Teh Di Kabawetan, Kepahiang
Pagi hari minggu kami bersiap untuk pulang dan mengunjui 1 tempat lagi yakni kebun teh yang terletak di Kabawetan Provinsi Bengkulu. Kawasan ini banyak di kungi oleh Masyarakat selain sejuk dari ketinggiannya kota kepahyang dapat dipandang sedap oleh mata.


BAB III
ANALISIS DAN PROSPEK

1.             Bunga Rafflesia Arnoldi

Gambar 1. Bunga Rafflesia Arnoldi

Gambar 2. Bunga Rafflesia Arnoldi


Gambar 3. Diskusi dengan petani

Gambar 4. Kawasan kebun petani yang ditanam dengan Bawang Merah


Gambar 5. Bunga bawang merah dapat dimakan

Gambar 6. Tanaman Cabai layu yang diakibatkan penyakit layu Fusarium

Gambar 7. Tanaman Cabai tumpang sari dengan Tomat
Gambar 8. Tanaman Kol Bunga yang terserng penyakit

Gambar 9. Dikebun pertanaman hortikutura bapak Arkam


Gambar 10. Petak Tanaman bunga Krisan Yang berwarna-warni


Gambar 11. Bunga Krisan yang telah mekar

Gambar 12. Kawasan wisata air suban


Gambar 13. Kebun teh Kabawetan- Kepahyang


Gambar 14. Kantor kebun teh kabawetan



BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kunjungan lapangan yang telah dilakukan selama 2 hari dapat disimpulkan bahwa kegiatan agrowidyawisata perlu dilakukan agar para mahasiswa tidak hanya terfokus pada teori kuliah namun langsung praktek kelapangan agar mahasiswa dapat secara langsung memahami permasalahan-permasalahan pertanian yang sedah berlangsung. Setelah ditinjau dari prospek usahatani sayuran di Curup, terutama milik Pak Arkam sudah mulai berkembang dan berorientasi pada pertanian berkelanjutan.




DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan. 2014. Buku Panduan Program Pendidikan Sarjana dan Diploma Tahun Akademik 2014/2015. Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Ditjen Hortikultura. 2008. Produksi dan Luas Lahan Tanaman Hortikultura. Direktorat Jendral Hortikultura. Kementrian Pertanian. Jakarta.









EmoticonEmoticon

Disqus Shortname

Comments system