BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanaman memerlukan air dan hara
untuk bermetabolisme, tanaman dapat tumbuh dengan baik atau normal apabila
kebutuhan akan unsur haranya terpenuhi. Pertumhuan merupakan proses
bertambahnya ukuran tanaman meliputi tinggi tananman, sedangkan perkembangan
tanaman merupakan proses bertambahnya berat dan lebar tanaman. Kedua proses ini baik pertumbuhan maupun perkembangan tanamn dipengaruhi oleh
ketersedian unsur hara.apabila ketersedian unsur hara tercukupi, proses
pertumbuhan maupun pekembangan tanaman akan dapat berjalan normal.hara
merupakan material yang dibutuhkan tanaman untuk melakukan proses demi
kelangsungan hidupnya. Hara merupakan kebutuhan utuma tanaman, masing-masing
hara memiliki perananya masing-masing. Hara bedasarkan kapasitas yang
dibutuhkan tanaman dibedakan menjadi hara makro dan hara mikro. Hara makro
merupakan unsur hara yang dibutuhkan
tanaman dalam jumlah yang besar. Sedangkan unsur hara mikro merupakan unsur
hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namum harus ada bagi tanaman.
Defisiensi adalah kondisi dimana
tanaman kekurangan unsur hara sehingga proses fisiologisnya terganggu.
Defisiensi unsur hara dapat dilihat secara visual dari gejala yang muncul pada
tanaman. Untuk itu kebutuhan unsur hara tanaman harus tercukupi. Penambahan
unsur hara yang diperlukan tanaman dapat dilakukan denngan pemupukan. Pemupukan
yaitu penambahan unsur hara dapat diberikan melalui tanah maupun bagian
tanaman untuk menambah atau mencukupi
kebutuhan hara tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan normal. Apabila tanaman
menunjukkan gejala pertumbuhan yang tidak normal pada bagian tanaman baik itu
daun, akar, dan batangnya perlu dilakukan pemupukan untuk memenuhi kebutuhan
akan baranya sehingga tanaman dapt tumbuh normal. Pertumbuhan tanaman akan
menimbulkan permasalahan ketika kekurangan dan kelebihan unsur hara dalam
tanaman.
1.2. Tinjauan pustaka
Tanaman membutuhkan asupan atau
suplai hara pertumbuhan dan perkembanganya. Hara tanaman terbagi menjadi unsur
hara makro dan hara mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan
dalam jumlah banyak oleh tanaman. Sedangkan unsur hara mikro adalah hara yang
dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit naman esensial bagi tanaman.
Meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit unsur hara mikro ini harus
tersedia untuk tanaman. Unsur hara akan mempengaruhi kuanlitas suatu tanamn.
Kekurangan unsur hara mikro akan mengganggu fisiologis tanaman yang dapat
berakibat terhadap penurunan produksi tanaman. Kekurangan unsur hara mikro
tanaman dapat diatasi salah dengan pemanfaatan mikoroza. Mikoriza dapat
membantu penyerapan hara oleh akar tanamn (Puspitasari, D, et al., 2012).
Unsur hara mikro merupakan unsur
hara yang harus ada untuk tanaman dan dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Meski
hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikti, kekurangan salah satu unsur hara
mikro maupun kelebihan unsur hara ini dapat menyebabkan gangguan metabolisme
bahkan kematian pada tanaman. Unsur hara mikro antara lain: Fe, Zn, Mn, Cu, Mg.
Masing-masing unsur hara ini memiliki eran dan fungsinya masing-masing. Apa
bila salah satu dari unsur tersebut tidak dipenuhi baik kekurangan maupun
kelebihan dapat menimbulkan permasalahan bagi tanaman. Permasalahan ini daat
berupa gangguan fisiologis tanaman, hanguan ini dapat terlihat dari gejala yang
ditunjukan oleh tanaman (Widyati, E., 2011).
Melakukan pemupukan dapat memenuhi
hara tanaman, pemupukan berperan untuk mensuplai atau memasok nutrisi yang
dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangnya. Unsur hara esensial
memiliki peranan dalam metabolisme tumbuhan. Pertumbuhan tanaman sangat bergantung
atau dipengaruhi oleh ketersedian atau tercukupinya unsur hara untuk tanaman
(Surtinah, 2009).
Produktivitas tanaman sangat
dipengaruhi ketersedian kebutuhan unsur hara baik makro maupun mikro oleh
tanaman. Unsur hara mikro pada dasarnya unsur hara esensial bagi tanaman mutlak
diperlukan tanaman, salah satu unsur hara mikro yaitu Mo, unsur ini berperan
dalam asimilasi nitrogen NO3-, unsur ini sangat diperlukan unsur
fiksasi N (Nelvia, et al., 2011). Menurut
Christin, 2009. Untuk unsur hara makro dan miko jika diambil oleh tanaman dalam
jumlah sedikit ataupun banyak akan berpengaruh dalam metabolisme tanaman.Gejala
kekurangan unsur hara tergantung baik pada mobilitas dan peran unsur haranya.
Biasanya terjadi batang kerdil dan daun, klorosis daun,klorosis
seluruh,nekrosis daun,tinggi tanaman dan ukuran daun hampir sama dengan gejala
yang lain.
Oleh sebab itu maka tanaman harus
diberikan nutrisi unsur hara yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan dari fase
tanaman saat itu juga. Dalam proses pemupukan adalah salah satu kegiatan
yang berhubungan dengan pertumbuhan dan produksi tanaman. Ketersediaan pupuk
dengan sumber hara makro seperti N, P, dan K yang cepat
direspons oleh tanaman saat ini semakin sulit diperoleh oleh kalangan
masyarakat salah satunya petani, sehingga diperlukan suatu informasi
mengenai ketersediaan unsur hara di dalam tanah agar petani
mengetahui unsur hara yang kahat di tanah tersebut (Nurdin, 2008).
Pemupukan yang umum dilakukan
hanayalah hara makro, padalah hara mikro mutlak juga diperlukan tanaman.
Masing-masing unsur hara memiliki peranan sendiri-sendiri, unsur hara atau
nutrisi pada tanaman harus lengkap jika ingin sumua aspek pertumbuhan dan
perkembangan tanaman berlangsung normal, sehingga berproduksi tinggi.
Kekurangan salah satu unsur hara tanaman akan mengakibatkan gejala pada
tanaman, baik gejala kekurangan maupun kelebihan unsur hara (Evita, 2009).
Tanaman memerlukan nutrisi untuk
tumbuhan dan perkembangannya, sama seperti manusia. Tanaman memerlukan hara
untuk proses metabolismenya, yaitu perubahan senyawa organic menjadi energy. Defisiensi unsur hara yaitu kondisi dimana
tanaman tidak terenuhi kebutuhan nutrisinya untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Defisiensi unsur hara dapat dilihat dari gejala yang
ditimbulkan pada tanaman (Novizan, 2002). Sedangankan menurut (Champbell, et al., 2007) defisiensi adalah sebagai
kondisi dimana tanaman kekurangan material berupa unsur hra yang dibutuhkan.
Unsur hara ini berpengaruh terhadap metabolisme tanaman dan fisiologis tanaman.
Unsurhara memerlukan porsi yang bebeda-beda, kekurangan mau kelebihan unsur
hara menimbulkan permasalahan dalam pertumbuhan tanaman. Perrmaslahnya dpat
dilihat dengan gejala yang terlihat atau nampak pada tanaman.
1.3. Tujuan
Mempelajari
pengaruh defisiensi unsur hara terhadap pertumbuhan tanaman.
BAB II
BAHAN DAN
METODE
2.1. Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang dibutuhkan pada praktikum ini meliputi
kecambah kacang hijau dan media pasir. Sedangkan alat yang diperlukan adalah
botol akua 600ml, gelas ukur, pippet, sumbu kompor.
2.2.
Metode
Pratikum
Langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum kali
ini yaitu :
A.
Pembuatan
larutan unsur hara.
1.
Menyiapkan botol ukuran 600 ml.
2.
Mengisi botol dengan 500 ml air murni (aquades).
3.
Memipet larutan hara sebagaimana tertera didalam
tabel.
4.
Menjadikan larutan menjadi 1 ltr.
5.
Larutan hara siap digunakan.
B.
Penanaman.
1.
Menyiapkan botol akuades bekas, lalu dipotong menjadi
2 bagian, kemudian dilubangi bagian
tutup botol dan memasukkan sumbu kompor.
2.
Mengisi dengan media pasir air tawar sampai kemulut
leher botol akua tersebut.
3.
Menyiram media pasir dengan air keran sampai kapasitas
lapang.
4.
Tanam benih kacang hijau (2 benih/botol) ke dalam
media pasir.
C.
Inkubasi.
1.
Menyiapkan botol akuades bekas, lalu dipotong menjadi
2 bagian, kemudian dilubangi bagian
tutup botol dan memasukkan sumbu kompor.
2.
Meletakan botol aqua bekas berisi pasir dan benih di
atas botol aqua bekas kosong.
3.
Kemudian disiram tanaman dengan larutan haara yang
sudah disiapkan
4.
Disiramkan larutan hara setiap 3 hari
5.
Melarutkan pengamatan setiap 3 hari
D.
Pengamatan.
1.
Saat kecambah muncul (diamati pada hari ke 3)
2.
Mengukur tinggi tanaman (mengukur tiap minggu selama 3
minggu berturut-turut)
3.
Menghitung jumlah daun yang tumbuh (menghitung tiap
minggu selama 3 minggu berturut-turut)
4.
Mencatat gejala defisiensi hara yang tampak pada daun
kacang hijau tersebut.
5.
Saat munculnya defisiensi (diketahui bahwa pada
minggu-minggu ke 2 tanpak gejala yang ada).
BAB III
HASIL DAN
PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan
Tabel pengamatan acara 4. Defisiensi unsur hatra (pada
tanaman kacang hijau)
Unsur Hara
|
Tinggi Tanaman (hk)
|
Jumlah Daun (hk)
|
Gejala Defisiensi
|
||||||
HK 3
|
M.1
|
M.2
|
M.3
|
HK.3
|
M.1
|
M.2
|
M.3
|
||
Komplit
(m)
|
6 cm
|
10 cm
|
17,3 cm
|
22,5 cm
|
2 helai
|
4 helai
|
5 helai
|
5 helai
|
-
|
Kurang Ca (ml)
|
5,5 cm
|
9,5 cm
|
17 cm
|
22 cm
|
2 helai
|
4 helai
|
7 helai
|
8 helai
|
Sudah
terlihat pada minggu ke 2
|
Kurang S (ml)
|
5 cm
|
9 cm
|
16 cm
|
26 cm
|
2 helai
|
3 helai
|
8 helai
|
Sudah terlihat
pada minggu ke 2
|
|
Kurang Mg (ml)
|
3 cm
|
7 cm
|
14,5 cm
|
23,5 cm
|
Belum ada
|
3 helai
|
5 helai
|
5 helai
|
Sudah
terlihat pada minggu ke 2
|
Kurang K (ml)
|
6,3 cm
|
11,5 cm
|
28 cm
|
27 cm
|
2 helai
|
3 helai
|
5 helai
|
8 helai
|
Belum
terhihat
|
Kurang N (ml)
|
3 cm
|
6,8 cm
|
14 cm
|
22 cm
|
Belum ada
|
4 helai
|
8 helai
|
10 helai
|
Belum
terlihat
|
Kurang P (ml)
|
2,5 cm
|
5,5 cm
|
14,8 cm
|
20 cm
|
2 helai
|
3 helai
|
4 helai
|
5 helai
|
Sudah
terlihat pada minggu ke 2
|
Kurang Fe (ml)
|
7 cm
|
12 cm
|
18 cm
|
29 cm
|
2 helai
|
3 helai
|
8 helai
|
11 helai
|
Sudah
terlihat pada minggu ke 2
|
Kurang mikro (ml)
|
4 cm
|
7 cm
|
16 cm
|
25,4 cm
|
2 helai
|
3 helai
|
3 helai
|
5 helai
|
Sudah
terihat pada minggu ke 2
|
3.2. Pembahasan
Dalam pratikum kali ini
mempelajari pengaru defisiensi unsur hara yang menggunakan tanaman kacang hijau
sebagai bahan percobaan. Dengan melakukan 3 minggu pengamatan. Dengan jumlah
dan nutrisi yang di buat adalah 9 nutrisi antaranya: komplit (m), Kurang Ca
(ml),
Kurang S
(ml),
Kurang Mg
(ml),
Kurang K
(ml),
Kurang N
(ml),
Kurang P
(ml),
Kurang Fe
(ml),
Kurang mikro
(ml).
Kebutuhan unsur hara ini mutlak bagi
setiap tanaman dan tidak bisa digantikan oleh unsur yang lain, tentunya dengan
kadar yang berbeda sesuai jenis tanaman itu sendiri. Defisiensi unsur hara,
atau kata lain kekurangan unsur hara, dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman
yang tidak normal. Gangguan dapat berupa gejala visual yang spesifik. Berikut
ini adalah penjelasan mengenai fungsi dan peranaman masing-masing unsur hara
esensial:
1.
Tanaman yang di beri unsur hara komplit
lebih hijau dan lebih cepat tumbuh dan berkembang dibanding dengan tanaman yang
diberi nutrisi lainnya.
2.
Kekurangan kalsium (Ca), tanaman ini
sudah menimbulkan gejalanya. Gejala kekurangan kalsium ditandai dengan
pertumbuhan kuncup yang terhenti dan mati, pertumbuhan tanaman lemah dan
merana, tepi daun muda mengalami klorosis, buah muda banyak yang rontok dan
masak sebelum waktunya, warna buah kurang sempurna. Cara penanganan kekurangan
unsur kalsium adalah dengan menambahkan kapur dolomite (Ca=38%), kalsium
karbonat (Ca=90%), serta pupuk kalsium kandungan Ca 80-99%.
3.
Kurang S (ml) pada minggu ke dua
sudah terlihat gejala kekurangan. Sulfur ditandai dengan warna daun muda
memudar (klorosis), berubah menjadi hijau muda, kadang-kadang tampak tidak
merata, menguning atau keputih-putihan. Pertumbuhan tanaman terhambat, kerdil,
berbatang pendek, dan kurus. Cara penanganan kekurangan unsur sulfur adalah
dengan menambahkan pupuk kimia ZA (S=20%), Phonska (S=10%), serta pupuk daun
yang mengandung unsur S.
4.
Kurang Mg (ml). Gejala kekurangan
magnesium ditandai dengan daun tua yang semula hijau segar berubah menjadi
kekuningan dan tampak pucat. Diantara tulang-tulang daun terjadi klorosis, warna
berubah menguning dan terdapat bercak-bercak berwarna kecoklatan, sedangkan
tulang daun tetap berwarna hijau. Cara penanganan kekurangan unsur magnesium
adalah dengan menambahkan pupuk kimia kieserite, kapur dolomite (Mg=18%), serta
pupuk daun yang mengandung unsur Mg.
5.
Kurang K (ml), pada pengamatan yang
telah dilakukan diminggu-minggu sebelumnya belum terlihat gejala difisiensinya.
Biasanya gejala kekurangan kalium ditandai dengan mengerutnya daun terutama
daun tua meski tidak merata, tepi dan ujung daun menguning yang kemudian
menjadi bercak coklat. Bercak daun ini akhirnya gugur, sehingga daun tampak
bergerigi dan akhirnya mati. Buah yang terbentuk tidak sempurna, kecil,
kualitas jelek dan tidak tahan simpan. Cara penanganan kekurangan unsur kalium
adalah dengan menambahkan pupuk kimia KCl (K=52%), NPK, MKP, serta pupuk daun
kandungan K tinggi.
6.
Kurang N (ml), pada pengamatan
sebelumnya sama seperti kekurang K gejalanya belum terlihat. Dan biasanya
gejala kekurangan nitrogen ditandai dengan warna daun berubah menjadi hijau
muda kemudian menjadi kuning sempurna, jaringan daun mati dan mengering
berwarna merah kecoklatan. Pembentukan buah tidak sempurna, kecil-kecil,
kekuningan, dan masak sebelum waktunya. Cara penanganan kekurangan unsur
nitrogen adalah dengan menambahkan pupuk kimia berupa urea (N=46%), ZA (N=21%),
KNO3, NPK serta pupuk daun kandungan N tinggi.
7.
Kurang P (ml), sudah menampakkan
defisiensinya. Gejala kekurangan fosfor ditandai dengan warna bagian bawah daun
terutama tulang daun merah keunguan, daun melengkung, dan terpelintir
(distorsi). Tepi daun, cabang dan batang juga berwarna ungu. Kekurangan unsur
ini menyebabkan terhambatnya sistem perakaran dan pembuahan. Cara penanganan
kekurangan unsur fosfor adalah dengan menambahkan pupuk kimia SP36 (P=36%),
NPK, MKP serta pupuk daun kandungan P tinggi.
8.
Kurang Fe (ml). Gejala kekurangan
besi ditandai dengan warna kuning pada daun-daun muda, pertumbuhan tanaman
terhambat, daun berguguran dan mati pucuk, tulang daun yang berwarna hijau
berubah kekuningan kemudian memutih, pertumbuhan tanaman seolah terhenti.
9.
Kurang mikro (ml), gejada defisiensi kurang mikro pada
pengamatan yang telah di lakukan sudah menampakkan gejalanya. Cara
penanganan kekurangan unsur mikro adalah dengan menambahkan pupuk organik yang
tinggi, pemberian pupuk organik cair untuk pemupukan susulan, serta
penyemprotan pupuk daun dengan kandungan mikro lengkap.
BAB IV
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini
adalah sebagai berikut :
Kekurang
unsur hara di identifikasi kenampakan yang hampir sama maka perlu ketelitian
yang lebih, dikarnakan setiap unsur hara cenderung ada persamaan. Kekurangan
unsur hara dapak mempengaruhi pertumbuhan tanaman menjadi terhabat bahkan ada
berakhir dengan kematian. Abnormal dan kekerdilan akibat dari tanaman yang
kekurangan unsur hara. Hal tersebut terjadi akibat dari terhambatnya proses
metabolisme tanaman.
Jawaban
Pertanyaan:
1.
Unsur hara esensial (Essential
Nutrition) adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, yang
fungsinya dalam tanaman tidak bisa digantikan oleh unsur lain, sehingga bila
tidak terdapat dalam jumlah yang cukup dalam tanah, maka akan berpotensi
menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tanaman, yang sering diistilahkan dengan
gejala defisiensi.
2.
Karena unsur hara Fe banyak terdapat di
bagian pucuk daun maka jika terjadi defisiensi Fe akan terjadi warna kuning
pada daun-daun muda hingga mati pucuk. Gejala defisiensi pada tanaman dapat
berupa: tertundanya waktu pemasakan pada minsal pada tanaman padi. Sedangkan
unsur hara N lebih banyak terdapat di bagian daun tua. Yang jika kekurangan
unsur N akan mengakibatkan berkurangnya kehijauan daun dan jaringan daun mati,
serta tanaman menjadi kerdil.
Champbell, Reece dan Mitchell. 2007. Biologe.
Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Christin, H., dkk. 2009. Influence
Of Iron, Potassium, Magnesium, and Nitrogen
Deficiencies On The Growth And Development Of Sorghum (Sorghum BicolorL.)
And Sunflower (Helianthus Annuus L.) Seedlings. Journal Of
Biotech Research (1): 64-71.
Evita. 2009. Pengaruh Berbagai Komsentrasi Pupuk Organik Cair Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Buncis (Phaseolus vulgaris, L.). agronomi,
13(1):21- 24.
Nelvia, Yetti, H. dan Indrawadi, L. 2011. Pengaruh Pemberian Molibdenum
(Mo) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai. Teknobiologi, 2(1): 91 – 95.
Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan
yang Efektif. Tanggerang: PT. Agro Media Pustaka.
Nurdin, dkk. 2008. Pertumbuhan dan Hasil
Jagung yang Dipupuk
N, P, dan K Pada
Tanah Vertisol Isimu Utara Kabupaten Gorontalo. Tanah Trop 14(1): 49-56.
Puspitasari, D., Purwani, K.I. dan Muhibuddin, A. 2012. Eksplorasi
Vesicular Arbuscular Mycorrhiza (VAM) Indigenous pada Lahan Jagung di Torjun,
Sampang Madura. Sains dan Seni ITS,
1(2): 19-22.
Surtinah. 2009. Pemberian Pupuk Organik Super Natural Nutrition (Snn) pada
Tanaman Selada (Lactuca sativa, L) di
Tanah Ultisol. Ilmiah Pertanian,
6(1): 20-25.
EmoticonEmoticon