Saturday, October 22, 2016

laporan dasar dasar agrinomi (dasgron) Acara 1 PENGENALAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN (SAPROTAN)

Tags



 BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang
Sarana produksi pertanian (saprotan) adalah faktor yang sangat penting dalam mendukung kemajuan pertanian .Saat ini banyak sekali sarana –sarana yang dapat menunjang pertanian seperti alat-alat pertanian yang semakin canggih sehingga mampu mengefisienkan pekerjaan petani.Meskipun telah banyak alsintan yang mendukung kerja petani tetapi dunia pertanian di Indonesia saat ini belum bisa mencapai hasil yang maksimal.
Sarana produksi pertanian sudah sejak lama digunakan dan perkembangannya mengikuti perkembangan kebudayaan manusia. Pada awalnya sarana produksi dalam pertanian masih sederhana dan terbuat dari bahan yang mudah didapat dan dijumpai disekitar kita, misalnya saja pupuk, dulu hanya dikenal pupuk alami tanpa campur tangan manusia seperti kompos, tapi saat ini sudah berkembang dan dikenal berbagai macam pupuk, seperti urea dan lain-lain.
Perkembangan sarana produksi pertanian dipengaruhi oleh  perkembangan kebudayaan manusia,awalnya sarana produksi pertanian masih bersifat konvensional(sederhana) seperti pupuk kompos yang masih alami tanpa campur tangan manusia namun saat ini sudah banyak ditemukan berbagai macam jenis pupuk lainnya.
1.2.       Tujuan
1.             Mahasiswa dapat mendeskripsikan karakteristik sebagai jenis sarana produksi pertanian (saprotan)
2.             Mahasiswa dapat memilih dengan tepat kebutuhan jenis saprotan yang akan digunakan untuk kegiatan usaha pertanian.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pertanian merupakan sektor yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia sejak masa prasejarah hingga saat ini. Begitu juga dengan Indonesia, pertanian tidak bisa dilepaskan karena Indonesia sampai saat ini masih merupakan negara agraris. Meskipun saat ini Indonesia sedang bergerak menuju negara perindustrian, sektor pertanian masih memegang perekonomian Indonesia. Akan tetapi keadaan pertanian Indonesia saat ini bisa dikatakan kurang baik. (Mugnisiah, 1993 ).
Kegiatan pertanian membutuhkan berbagai jenis bahan dan alat penunjang yang diperlukan pada proses produksi pertanian, sejak persiapan lahan hingga penanganan hasil tanaman pada tahap pasca panen.Untuk mencapai hasil yang tinggi dan agar usaha tani dapat memberi keuntungan yang besar, diperlukan kemampuan untuk menentukan jumlah dan jenis saprotan secara tepat. (Handajaningsih. Dkk, 2015).
Sarana produksi yang baik biasanya digunakan baik dalam proses awal pembukaan lahan, budidaya pertaian seperti pemupukan, pemeliharaan tanaman dan lain-lain sampai dengan proses pemanenan. Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari sarana produksi dalam bidang pertanian adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja petani dan merubah hasil yang sederhana menjadi lebih baik. Sarana produksi selain dipengaruhi benih, juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, faktor lain yang mempengaruhi adalah pestisida, pestisida merupakan zat kimia yang berfungsi/digunakan sebagai alat untuk pengendailan musuh-musuh tanaman, berdasarkan kegunaan pestisida dapat dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu insektisida, herbisida, moluskarisida, akarisida, rodentisida, fungisida, bakterisida, dan nematisida. Pestisida juga mempunyai beberapa bentuk formulasi pestisida yaitu berupa cairan semprot, tepung hembus, butiran, pasta, uap, kabut dan gas (Rukmana, 1995)
Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi katersediaan unsur hara. Pupuk digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase kandungan hara yang tinggi. Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. .(Hendra,2012)
            faktor lain yang mempengaruhi sarana produksi adalah pestisida, pestisida merupakan zat kimia yang berfungsi/digunakan sebagai alat untuk pengendailan musuh-musuh tanaman, berdasarkan kegunaan pestisida dapat dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu insektisida, herbisida, moluskarisida, akarisida, rodentisida, fungisida, bakterisida, dan nematisida. Pestisida juga mempunyai beberapa bentuk formulasi pestisida yaitu berupa cairan semprot, tepung hembus, butiran, pasta, uap, kabut dan gas (Deny,2011).

BAB III
METODOLOGI
3.1.       Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan yaitu:

1.             Alat
o      Kertas HVS
o      Pulpen
o      Penggaris
2.             Bahan
o      Pupuk
o      Pestisida


3.2.       Cara Kerja
Praktikum dilaksanakan dalam bentuk observasi deskriptif terhadap saprotan sebagai objek pengamatan yang dilakukan secara mandiri oleh setiap praktikan. Objek yang diamati berupa beberapa jenis alat pertanian dan bahan-bahan saprodi yang tersedia di laboratorium agronomi. Pelaksanaannya:
1.              Menyiapkan kertas, membuat tabel pengamatan untuk mencatat hasil pengamatan. Menulis identitas praktikum pada lembar kertas tersebut.
2.              Mengambil objek pengamatan yang utuh dari seluruh objek yang telah dipersisapkan.
3.              Mengamati secara seksama karakteristik objek pengamatan.
4.              Melakukan pencatatan/gambar secara tepat, lengkap dan sistematis terhadap informasi yang diketahui dari objek tersebut
5.              Merapikan kembali ruang dan meja yang telah digunakan untuk praktikum.
6.              Mengumpulkan gambar dan pengamatan ke Co.Asisten sebagai laporan setelah praktikum hari yang bersangkutan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.       Hasil Pengamatan
Tabel 1. Pestisida
No
Merk Dagang
Bahan Aktif
Gol.
Gabar
Ket.
1
Starmin 865AS
2,4-D dimetil amina 865 g/l
Herbisida

Pt. Petrokimia kayaku
2
Ken-Pronil 50SC
Fipronil 50 G/L
Insektisida
Buatan malaysia
3
Solusi 865SL
2,4- D dimetil amina 865 g/l
Herbisida
Pt. Biotis Agrindo
4
Indamin 720HC
2,4- D dimetil amina 865 g/l
Herbisida
Pt. Indogro inc
5
Fenomin 865SL
Fenomin 865sl
Herbisida
nothani
6
Zenaca agroxane-4
Kalium MCPA 400 g/l
Herbisida

Pt. Zeneca agriproduas indo
7
Foltur 400SL
Dimehipo 400 g/l
insektisida

Pt. Dharmu gunawibawa Rdgw
8
Dual 500EC
Metoloklor  500 G/L
Herbisida


9
Sidadon
Lambda sinalofrin 309 g/l
Inseksida


10
Ethrel 2,5LC
Efeton 2,5 %



11
Dangke
Metamil 40%
insektisida


12
Vurgar 865SL
2,4 dimeti lamina 865 g/l
Herbisida


13
Amandy p95EL
2,4 dimehiamina 865 g/l
Herbisida


14
Kejora 15EL
Alfa Sipermetrin 15 g/l
insektisida


15
Agrept 20WP
Streptomisin sulfat 20%



16
Dhitane M-115
Mangko zob 80%
Fungisida


17
Starlon
Triklopil butuksi etil estor 66 g/l
herbisida


18
Agrisan WP
Klorotalonil 60%/wp
fungisida


19
DMA 6
2,4 dimeti lamina 865 g/l
Herbisida


20
Agrept
Streptomicin sulfat 20%/wp
Bakterisida


21
Altac 15 EC

Insektisida


22
Bamex18EC
Abamektin
Insektisida


23
Decis 2,5EC
Deltamethrin 25 g/l
insektisida
Description: D:\materi KULIAH\eldza\gambar merek dagang dan ket\5156792__decis.jpg
Pt. Bayer
24
Antracol 70WP
Propineb 70%
Fungisida

25
Roundup 486SL
n-(phosphomon_ethyl) glycine
herbisida
Description: D:\materi KULIAH\eldza\gambar merek dagang dan ket\round up.JPG

26
Dursban 206EC
Klorpiritos 206
insektisida

27
Daconil 75 WP
Klorotalonil 75%
Fungisida

27
Tracer 120SC
Spinosad 120 g/l
Insektisida alami
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAn8RxI6DFvI9GcsSMwaWHJlsA0E0Ru3-GHZ8wUEojZwrZDoR0cGI4sl3LEZ-7to1AS9xh_cFVMDpP744aoFSlyPusRIw9XhHERfkgeAfD52kNSRX_M2uahdPZ5iEvXu_NnDtwcdDhVHI/s320/SAM_0650.JPG

28
Sidafos 480AC

Herbisida
Description: F:\Pictures\Messenger\received_1110886458921979.jpeg

29
Sinergy 300EC
Difenokazol 150 g/l
Fungisida dan zpt

30
Saaf 75 WP
Karbebdazim 12 + mankozeb 63% wp
Fungisida




Tabel 2. Pupuk
No
Merk dagang
Jenis pupuk
Warna
Bentuk
Gambar
1
Zegrolit
Majemuk
Abu-abu
Zeolit butiran
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjflCUcc4GGVjUfyYBjIUvnP4hootW2Lfu26JXmfTrDIheazz1qDoA4frukvgdDs7gT3PQKVKffsXDwuUtsERerdC77Eqx_oXR9o4TMYgfXoHlG8zptzbol5U_4O4p7Ur1aD-qhILEnFdZC/s1600/zegrolit-2.jpg
2
NPK-prima
Majemuk
Pink dan biru
granular
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinVvSVuYcuFjAPXjICYaF7BHytouLJMC4ld2ds9RcVxfLtknI5LPaMWnNjEm-sUZA_zb0TredoTEjOWfaTGPBVtgpmHwJO-Lha9b719WtWCaMO0tuesMjpBD7sgbf68v-RGxWFUpW9_asz/s1600/NPK-300x225.jpg
3
Bio prima Marzuq (MR)
majemuk

Cair
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyxwthmFNKOL7zKhIsZkENB_FXLHwQoAbH2RBJmKllBvCNv75tDVU6IszgXuYsJDLYligG0cScjP5yYApzXQ_Yj0lrDzCuyjPYz5zoFK8SKu7fQX9kcUKDvWqC13t1chLJEo2EoESEY8fv/s1600/Bio-Prima-MR-Pertanian-225x300.jpg
4
Pupuk Hayati Mutakhir
majemuk

Coklat tanah (kemerahan)
5
Urea
Tunggal
Putih

6
KCL
Majemuk
Merah

7
POC


Cair
8
SP-36
Majemuk


9
Pupuk ZA



10
TSP
Majemuk
Abu-abu

11
Pomi Dan Rodex


Cair
12
OST



13
NIPHOSKA
Majemuk


14
Pupuk supeniut




15
dolomit
Majemuk
Putih
Bubuk
16
Gramalet
Majemuk

Granular
17
Grand-K


Cair dan granular
18
ABG-Blos



19
Em4


Cair
20
Grandasil





4.2.       Pembahasan
Sarana produksi pertanian (saprotan) adalah faktor yang sangat penting dalam mendukung kemajuan pertanian. Sarana produksi pertanian terdiri meliputi benih, pupuk, pestisida, zat pengatur tumbuh, dan obat-obatan dan peralatan serta sarana lainnya yang digunakan untuk melaksanakan proses produksi pertanian.
Pada praktikum kali ini sarana produksi pertanian yang diamati adalah pupuk dan pestisida.
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest ("hama") yang diberi akhiran cide ("pembasmi"). Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai "racun". Tergantung dari sasarannya, pestisida dapat berupa :
1.             Insektisida (serangga)
2.             Fungisida (fungi/jamur)
3.             Rodentisida (hewan pengerat/Rodentia)
4.             Herbisida (gulma)
5.             Akarisida (tungau)
6.             Bakterisida (bakteri)
Pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang sangat penting dalam meningkatkan produksi tanaman dan mempertahankan produktifitas tanah.Pupuk yang diberikan untuk memperbaiki tanah atau tanaman ada dua jenis, yaitu :
1)             Pupuk organik, antara lain: Pupuk kandang, pupuk yang berasal dari kotoran hewan dan sisa-sisa makanannya. Pupuk kompos, yaitu campuran dari rumput-rumput sampah pasar atau kumpulan dari daun-daun yang telah gugur dan sebagainya yang dibusukkan. Pupuk hijau, adalah pupuk yang berasal dari tanaman hijau, terutama yang berasal dari tanaman yang berbunga kupu-kupu atau yang berbuah polong.
2)             Pupuk anorganik antara lain: Pupuk tunggal, yaitu pupuk ini hanya mengandung satu macam unsur saja. Yang termasuk pupuk tunggal adalah Z.A, TSP, ZK, dan DS. Urea, hanya mengandung unsur nitrogen. TSP hanya mengandung unsur fosfat. ZK, hanya mengandung kalium. Pupuk majemuk, yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur, seperti NPK dan DAP. NPK mengandung tiga unsur, yaitu nitrogen, fosfat,dan kalium. DAP mengandung dua unsur, yaitu nitrogen dan fosfat.

BAB V
PENUTUP

5.1.       Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.             Unsur sarana produksi antara lain adalah benih atau bibit, pupuk, inokulan, pestisida, ZPT, serta alat pertanian lainnya.
2.             Penggunaan saprotan harus dilakukan dengan bijak sesuai kebutuhan serta memperhatikan keberlanjutan sehingga hasil yang didapat optimal.
3.             Dari bahan dan alat saprotan yang ada memiliki peranan dan fungsi yang berbeda-beda tergantung pada jenisnya masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA
Deny. 2011.  Budidaya dan Pasca Panen.Kanisius: Yogyakarta.
Handajaningsih,Merakati.2015.Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Agronomi. Bengkulu: Lab. AgronomiUniversitas Bengkulu.
Hendra,dkk. 2012. Artikel pupuk. Jakarta: Erlangga.
Mugnisiah, Wahyu Qamara.1994.Panduan Praktikum dan Penelitian Bidang Ilmu dan  Teknologi Benih. Rajawali Pers.Jakarta.
Robbins. 2010. Ilmu Pertanian. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta
Rukmana, Rahmat. 1995. Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta : Kanisius.


EmoticonEmoticon

Disqus Shortname

Comments system