PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Zat
pengatur tumbuh (ZPT) adalah hormon tumbuhan sintetik yang diproduksi di pabrik
dengan meniru karakter hormon tanaman. Oleh karena itu, meskipun ZPT itu
sintetik, khasiat dan fungsinya sama dengan hormon yang diproduksi oleh
tanaman. ZPT yang diproduksi sendiri oleh tanaman disebut phytohormone (hormon tanaman). Phytohormone adalah zat organik yang
sintesis oleh tanaman , ditranslokasikan ke bagian tanaman lain dan dalam
konsentrasi yang sangat rendah secara efektif mempengaruhi proses fisiologi
tanaman. Ada beberapa kelompok phytohormone atau ZPT yaitu Auksin, Giberelin,
Sitokinin, Etilen dan Asam absisi. Giberelin dan Sitokinin mempunyai fungsi
merangsang pertumbuhan tanaman, baik dengan menambah jumlah sel( Sitokonin)
atau menambah ukuran sel (Giberelin).
Apabila
kelima kelompok itu mempunyai sifat memacu ( pertumbuhan , pembungaan ,
pembentukan klorofil, atau pengguran daun), ada jenis keenam yang sifatnya
menghambat sesuai dengan sifatnya, ZPT yang sifatnya menghambat ini diberi nama
retardan yang artinya adalah menghambat. Ada beberapa jenis retardan yang sudah
digunakan secara komersial oleh petani atau penggemar bunga yaitu
paclobutrazol, coumarin ,CCC dan ancymidol.
B. TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORI
Secara
terminology, oleh para ahli fisiologi tumbuhan telah diberi batasan-batasan
tentang zat pengatur tumbuh, hormone dan hara. Zat pengatur tumbuh pada tanaman
adalah senyawa organic yang bukan hara, yang dalam jumlah sedikit dapat
mendukung menghambat dan dapat merubah proses fisiologi tumbuhan.
Zat pengatur
tumbuh adalah senyawa organik kompleks alami yang di sintesis oleh tanaman
tingkat tinggi, yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Dalam kultur jaringan, ada dua
golongan zat pengatur tumbuh yang sangat penting adalah sitokinin dan auksin. Zat pengatur tumbuh ini mempengaruhi pertumbuhan dan morfogenesis dalam
kultur sel, jaringan dan organ.
Interaksi dan perimbangan antara zat pengatur tumbuh yang diberikan dalam
media dan yang diproduksi oleh sel secara endogen, menentukan arah perkembangan suatu kultur. Penambahan
auksin atau sitokinin eksogen, mengubah level zat pengatur tumbuh endogen sel.
Level zat pengatur tumbuh endogen ini kemudian merupakan trigerring factor
untuk proses-proses yang tumbuh dan morfogenesis (Taji, Kumar dan Lakshmanan,
2002).
ZPT (zat
pengatur tumbuh) dibuat agar tanaman memacu pembentukan fitohormon (hormon
tumbuhan) yang sudah ada di dalam tanaman atau menggantikan fungsi dan peran
hormon bila tanaman kurang dapat memproduksi hormon dengan baik.(Yoxx, 2008).
Hormone tumbuh adalah zat
organic yang dihasilkan oleh tanaman yang dalam kosentrasi rendahdapat mengatur
proses fisiologis. Hormone biasanya bergerak dari bagian tanaman yang
menghasilkan menuju kebagian tanaman lainnya. Zat pengatur tumbuh didalam
tanaman terdiri dari lima kelompok yaitu auksin, sitokinin, giberelin,
inhibitor dan etilen yang memiliki cirri khas dan pengaruh yang berlainan
terhadap proses fisiologis.
Auksin adalah senyawa yang dicirikan
oleh kemampuannya dalam mendukung terjadinya perpanjangan sel pada pucuk,
dengan dicirikan oleh adanya Indole ring. Sedangkan yang dimaksud dengan
giberellin adalah senyawa yang mengandung giban skeleton, yang mestimulasi
pembelahan sel, perpanjangan sel atau keduanya.
Zat pengatur tumbuh ketiga adalah sitokinin.
Zat pengatur tumbuh ini adalah senyawa yang memiliki bentuk dasar Adenine
(6-amino purin) yang mendukung terjadinya pembelahan sel. Zat pengatur tumbuh
keempat yaitu etylen, merupakan senyawa yang sangat sederha sekali yang terdiri
dari 2 atom karbon dan 4 atom hodrogen.
Dalam keadaan normal zat pengatur
tumbuh etylen ini akan membentuk gas, mempunyai peranan penting dalam proses
pematangan buah dalam fase climacteric. Dan zat pengatur tumbuh yang lain
yaitu inhibitor. Inhibitor ini adalah kelompok zat pengatur tumbuh
yang menghambat dalam proses biokimia dan fisiologis bagi keempat aktifitas zat
pengatur tumbuh tersebut. (Abdi, 2009).
Auksin 2,4-D
Menurut Intan
(2008), istilah auksin diberikan pada sekelompok senyawa kimia yang memiliki
fungsi utama mendorong pemanjangan kuncup
yang sedang berkembang. Beberapa
auksin dihasikan secara alami oleh tumbuhan, misalnya IAA (indoleacetic acid), PAA (Phenylacetic acid), 4-chloroIAA dan IBA (indolebutyr icacid) dan beberapa lainnya merupakan auksin sintetik, misalnya NAA (napthalene
acetic acid), 2,4 D (2,4
dichlorophenoxyacetic acid) dan MCPA (2-methyl-4 chlor ophenoxyacetic acid).
Beberapa proses bekerjanya auksin
pada tumbuhan adalah sebagai berikut : pertama auksin turut serta dalam reaksi
molekuler. Auksin bekerja sepertinya bekerjanya koenzim dalam pertumbuhan
tanaman. Kedua auxin mempengaruhi enzim. Auksin bekerja sebagai zat pelindung
bagi enzim dari inaktivasi. Auksin mempengaruhi DNA sehingga aktif dalam
sintesis protein. Ketiga auksin mempengaruhi tekanan osmotic tumbuhan. Auksin
akan menaikkan tekanan osmotic tumbuhan sehingga akan menaikkan.
Proses penyerapan air oleh tumbuhan. Keempat
auksin akan memperpanjang/mengembangkan ukuran sel. Penjelasan secara Secara
sederhana adalah bahwa auksin akan melunakkan dinding sel sehingga terjadi
kenaikkan penyerapan air oleh sel yang akan berakibat sel mengembang dan kelima
auksin menaikkan penyerapan H20. (Fitriaji, 2009).
Giberelin
(GA) merupakan hormon yang dapat
ditemukan pada hampir semua seluruh siklus hidup tanaman. Hormon ini mempengaruhi
perkecambahan biji, batang perpanjangan, induksi bunga, pengembangan anter,
perkembangan biji dan pertumbuhan pericarp. Selain itu, hormon ini juga
berperan dalam respon menanggapi rangsang dari melalui regulasi fisiologis
berkaitan dengan mekanisme biosntesis GA. Giberelin pada tumbuhan dapat
ditemukan dalam dua fase utama yaitu giberelin aktif (GA Bioaktif) dan
giberelin nonaktif.
Giberelin yang aktif secara biologis (GA
bioaktif) mengontrol beragam aspek pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk
perkecambahan biji, batang perpanjangan, perluasan daun, dan bunga dan
pengembangan benih. Hingga tahun 2008 terdapat lebih lebih dari seratus GA
telah diidentifikasi dari tanaman dan hanya sejumlah kecil dari mereka, seperti
GA1 dan GA4, diperkirakan berfungsi sebagai bioaktif hormon. (Wikipedia, 2012)
Jaringan
adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Ada dua
jaringan tumbuhan yang kita kenal yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
Jaringan meristam adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Jaringan
meristem dapat dibagi 2 macam yaitu Jaringan meristem primer dan jaringan
meristem sekunder (Lakitan B, 2004).
C.
TUJUAN
PERCOBAAN
Tujuan
pratikum kali ini adalah memplajari pengaruh beberapa jenis ZPT terhadap
pertumbuhan tanaman mentimun
BAHAN DAN METODE
A. Bahan dan Alat pratikum
Alat
yang digunakan pada pratikum ini meliputi : polibag, ember, gelas ukur 1000 ml,
meteran kain dan handsprayer. Bahan yang diperlukan dalam percobaan adalah :
pupuk kandang ,pupuk NPK , larutan ZPT (A, B, dan C).
B. CARA KERJA
1.Menyiapkan
4 polibag untuk tiap kelompok. Beri label A, B, C, dan D untuk masing-masing
polibag. Isi polibag dengan media campuran antara top soil dan pupuk kandang.
2.Menanam
2 benih mentimun ke dalam tiap polibag. Menyiram media tanam dengan air sampai
mencapai kapasitas lapang setiap 3 hari.
3.Melarutkan
10 g pupuk NPK mutiara ke dalam 10 L air. Menyiram media tanam sebanyak 1 liter
setiap 3 hari. Memberikan larutan pupuk diberikan setelah media diseram dengan
air . tunggu sampai benih berkecambah.
4.Menyiapkan
3 handsprayer dan beri label A, B, C, dan D. Isi handsprayer dengan larutan A,
B, C dan D akan di siapkan oleh coass
5.Pada
umur 2 minggu setelah tanam( MST) tanaman disemprot dengan larutan ZPT yang
telah disiapkan, sesuai dengan labelnya. Misal polibag berlabel A disemprot
dengan larutan A. Ulangi penyemprotan pada 3 HST dan 4 HST.
6.Amati
apa yang terjadi. Ukur tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah ruas tanaman dan
panjang ruas. Pengukuran dilakukan pada 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 MST
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengaruh ZPT Minggu
ke-1
Pengamatan
|
Perlakuan
|
||||||||
Paclobutrazol
|
GA3
|
Kontrol
|
|||||||
Tanaman
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
Tinggi Tnm
|
16
|
15
|
15
|
15
|
14
|
15
|
17
|
16
|
16
|
Jumlah daun
|
5
|
5
|
4
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
Jumlah Ruas
|
3
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
Tabel 2. Hasil Pengamatan Pengaruh ZPT Minggu
ke-2
Pengamatan
|
Perlakuan
|
||||||||
Paclobutrazol
|
GA3
|
Kontrol
|
|||||||
Tanaman
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
Tinggi Tnm
|
51
|
39,5
|
32,4
|
45
|
30
|
36
|
53
|
55
|
49
|
Jumlah daun
|
6
|
5
|
4
|
6
|
5
|
6
|
7
|
6
|
6
|
Jumlah Ruas
|
5
|
4
|
3
|
6
|
4
|
5
|
6
|
5
|
5
|
Tabel 3. Hasil Pengamatan Pengaruh ZPT Minggu
ke-3
Pengamatan
|
Perlakuan
|
||||||||
Paclobutrazol
|
GA3
|
Kontrol
|
|||||||
Tanaman
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
Tinggi Tnm
|
60
|
50
|
38
|
30
|
50
|
40
|
22
|
40
|
35
|
Jumlah daun
|
9
|
8
|
7
|
5
|
8
|
5
|
6
|
8
|
7
|
Jumlah Ruas
|
7
|
6
|
6
|
5
|
6
|
5
|
4
|
5
|
5
|
Tabel 4. Hasil Pengamatan Pengaruh ZPT Minggu
ke-4
Pengamatan
|
Perlakuan
|
||||||||
Paclobutrazol
|
GA3
|
Kontrol
|
|||||||
Tanaman
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
Tinggi Tnm
|
67
|
56
|
38
|
51
|
36,5
|
47
|
61
|
72
|
34
|
Jumlah daun
|
8
|
7
|
6
|
8
|
6
|
7
|
8
|
8
|
3
|
Jumlah Ruas
|
8
|
7
|
5
|
7
|
6
|
7
|
7
|
8
|
3
|
B. Pembahasan
Berdasarkan
praktikum yang dilakukan diketahui bahwa Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang
berperan penting dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman. ZPT
(Zat Pengatur Tumbuh) adalah
zat yang dihasilkan secara buatan (sintetis) dengan campur tangan
manusia ataupun melalui rekayasa dan biasanya ZPT ini berhubungan dengan
kimia. Secara umum hormon
adalah molekul-molekul yang kegiatannya mengatur reaksi-reaksi metabolik
penting. Molekul-molekul tersebut dibentuk di dalam organisme dengan proses
metabolik dan tidak berfungsi didalam nutrisi. Hormon tumbuhan merupakan
senyawa organik yang disentesis di salah satu bagian tumbuhan dan dipindahkan
ke bagian lain, dan pada konsentrasi yang sangat rendah mampu menimbulkan suatu
respon fisiologis.
Dari hasil percobaan yang dilakukan hasil yang
diperoleh dari 3 perlakuan yaitu paclobutrazol, GA3 dan control data yang
didapat berbeda-beda. Dimana pada tanaman yang disemprot menggunakan
pacloblutrazol mengalami data yang baik, yaitu tinggi tanaman sangat berkembang
dengan baik, sedangkan pada tanaman yang disemprot menggunakan GA3 justru
mengalami pertumbuhan atau pun tinggi tanaman yang lebih rendah dari
paclobutrazol.
Sedangkan menuirut
teori paclobutrazol adalah zat pengatur tumbuh yang berperan untuk menghambat
pertumbuhan tanaman, sedangkan GA3 yaitu berperan dalam meningkatkan
pertumbuhan tanaman. Namun pada hasil pengamatan yang ada justru pada perlakuan
pacloburazol mengalami pertumbuhan yang baik dibanding GA3, hal ini terjadi karena adanya kesalahan .
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diketahui bahwa
ZPT berperan penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu
juga diketahui bahwa GA3 sangat berperan dalam memacu pertumbuhan tanaman
sedangkan paclobutrazol adalah penghambat tumbuhnya tanaman
B. Saran
Setiap praktikan yang melakukan percobaan ini harus
melakukan pengamatan secara teliti agar tidak terjadi kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin,
Z. 1982. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa. Bandung.
Campbell. 2001. Anatomi tumbuhan. Wiroblos :
Yogyakarta.
Dwidjoseputro, D.
1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia: Jakarta.
Darmawan, Januar. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan.
PT Suryandaru: Semarang.
Gardner, F.P., Perce, R.B., and
Mitchell, R.L., 1985, Physiology of Crop Plants, The Iowa
State University Press.
Kusumo, S. 1984.
ZatPengaturTumbuhTanaman. Soeroengan. Jakarta.
Wareing, P.F. dan Philips, I.
D.J. 1981.The Control of Growth and Differentiation in Plant.Pergamon Press.
Oxford .
Winarno, F.G. dan Moehammad, A.
1979. FisiologiLepasPanen. Sastra Budaya. Jakarta.
EmoticonEmoticon