Monday, August 29, 2016

Laporan pemulian- heritabilitas

Tags

BAB I
PENDAHULUAN
1.1          Latar Belakang
Keragaman genetik merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pemuliaan tanaman. Dengan adanya keragaman genetik dalam suatu populasi berarti terdapat variasi nilai genotip antar individu dalam populasi tersebut (Sofiari dan Kirana, 2009). Sujiprihati et al. (2003) menyatakan bahwa keanekaragaman populasi tanaman memiliki arti penting dalam pemuliaan tanaman. Usaha perbaikan genetik tanaman cabai memerlukan adanya plasma nutfah dengan keragaman genetik yang luas. Syukur et al.(2012) menyatakan langkah awal bagi setiap program pemuliaan tanaman adalah koleksi berbagai genotip yang kemudian dapat digunakan sebagai sumber untuk mendapatkan genotip yang diinginkan atas dasar pemuliaan tanaman. Koleksi berbagai genotip atau plasma nutfah dapat berasal dari plasma nutfah lokal maupun introduksi.
karakter unggul diketahui keragaman fenotip dan parameter genetik yang digunakan sebagai pengukur potensi genetik, antara lain adalah koefisien keragaman genetik dan nilai heritabilitas. Nilai koefisien keragaman genetik dapat memberi informasi mengenai keragaman genetik dari suatu tanaman sehingga dapat diketahui tingkat keluasan dalam pemilihan genotipe harapan. Heritabilitas merupakan gambaran mengenai kontribusi genetik dan lingkungan terhadap suatu karakter yang terlihat di lapang. (Surapto dan Kairudin, 2007).
Penetapkan metode pemuliaan dan seleksi yang akan digunakan serta kapan seleksi akan dimulai, perlu diketahui berapa besar keragaman genetik. Keragaman genetik sangat mempengaruhi keberhasilan suatu proses seleksi dalam program pemuliaan tanaman (Poehlman and Sleeper, 1995). Selain itu, perlu juga diketahui nilai heritabilitas karakterkarakter yang akan dijadikan target seleksi (Pinaria et al., 1995).

1.2          Tujuan
Mempelajari cara penafsiran besarnya keragaman genotipe dan heritabilitas arti luas dari karakter karakter tanaman.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Heritabilitas adalah parameter genetik yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu genotipe  dalam populasi tanaman dalam mewariskan karakter yang dimilikinya atau suatu pendugaan yang mengukur sejauh mana variabilitas penampilan suatu genotipe dalam populasi terutama yang disebabkan oleh peranan faktor genetik (Poehlman dan Sleeper, 1995). Heritabilitas suatu karakter penting diketahui, terutama untuk menduga besarnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta pemilihan lingkungan yang sesuai untuk proses seleksi (Susanto dan Adie, 2005).
Keragaman adalah perbedaan yang ditimbulkan dari suatu penampilan populasi tanaman. Keragaman genetik merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemuliaan tanaman. Adanya keragaman genetik dalam suatu populasi berarti terdapat variasi nilai genotipe antar individu dalam populasi tersebut (Kusandriani dkk. 1990). Sumber keragaman genetik didapat dari introduksi, persilangan, mutasi, atau melalui proses transgenik. Hasil persilangan merupakan sumber keragaman yang umum dilakukan dibandingkan menciptakan sumber keragaman dengan cara lainnya. Keragaman menetukan efektifitas seleksi. Seleksi akan efektif apabila keragaman luas. Selain keragaman, heritabilitas juga menetukan efektifitas suatu seleksi. Heritabilitas merupakan suatu parameter genetik yang mengukur kemampuan suatu genotipe dalam populasi tanaman untuk mewariskan karakteristik-karakteristik yang dimiliki. Makin tinggi nilai heritabilitas suatu sifat maka makin besar pengaruhgenetiknya dibanding lingkungan (Poespadorsono,1988).
Untuk mengetahui apakah keragaman luas ataupun sempit dilakukan dengan cara membandingkan ragam dengan standar deviasinya (Wahdah, 1996). Apabila nilai ragam lebih besar dari dua kali standar deviasi maka dinyatakan karakter yang diuji memiliki keragamani yang luas. Menurut Mc.Whiter kriteria nilai duga heritabilitas adalah sebagai berikut : heritabilitas tinggi apabila H > 5 ; heritabilitas sedang 0,2 < H < 0,5 ; heritabilitas rendah H < 0,2.

BAB III
METODOLOGI
3.1         Alat dan Bahan
Alat: Pengaris, Alat tulis, Buku catatan
Bahan: Tanaman kacang hijau untuk varietas (V2 dan V3)

3.2         Cara Kerja
1.      Pengamatan dilakukan dengan mengukur indikator genotipe tinggi tanaman dan jumlah daun
2.      Setiap orang mengamati tanaman dengan 3 ulangan
3.      Hasil pengamatan setiap orang di kelompokkan dengan 6 varietas
4.      Mahasiswa melakukan analisis genotipe berdasarkan indikator yang diamati.
5.      Mahasiswa melakukan perhitungan nilai heritabilitas masing masing indikator genotipe.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1         Hasil
Tabel 1.
kacang hijau


varietas
ulangan
tt
JD
A(HAKIKI V1)
1
67
18
72,6
13,2
60
13
67
14
84
12
85
9
A (RIANOSA V1)
2
80
37
75,2
38
87
44
86
43
62
36
80
30
A (ELDZA V1)
3
60
30
80,6
39,8
56
30
40
45
67
60
55
34
B (ARNOLD V2)
1
59
40
84,4
49,4
55
45
42
50
65
47
55
65
B (IRFAN V2)
2
49
52
80
27,4
48
14
44
25
58
30
60
16
B (DESMI V2)
3
26
21
79
20
24
16
33
21
20
27
19
15
C (RIANO V1)
1
33
12
75
18,2
30
32
30
13
29
17
33
17


C (M.YAKUP V1)
2
15
42
68,8
30,2
30
45
28
22
25
20
20
25
C (DENNY V1)
3
60
45
59,6
37,6
45
20
60
30
70
69
50
24
D (YUDIARTA V2)
1
26
21
60,6
20
24
16
33
21
20
27
19
15
D (RISKI V2)
2
45
32
41,4
28
43
30
40
25
38
26
41
27
D (JEKY V1)
3
29
35
26
42,4
28
42
23
50
23
47
27
38
E (ANDI V1)
1
31
35
28
32,2
32
31
27
33
24
34
26
28
E (EKO V1)
2
23
33
26,4
32,4
30
33
26
35
27
30
26
31
E (YUSUF V1)
3
24
16
22,2
26,2
20
32
29
59
15
8
23
16
F (SAHLANUDIN V2)
1
38
26
41,4
20,8
32
14
48
16
47
24
42
24
F (FERDINAN V2)
2
24
16
22,2
26,2
20
32
29
59
15
8
23
16
F (HARI V2)
3
41
20
36,2
31,8
45
25
43
33
22
40
30
41






Tabel 2. Rata-rata tinggi tanaman
vareitas
ulangan
Yi
1
2
3
a
72,6
79
55,6
207,2
b
55,2
51,8
24,4
131,4
c
31
23,6
57
111,6
d
24,4
41,4
26
91,8
e
28
26,4
22,2
76,6
f
41,4
22,2
36,2
99,8
total
718,4

Tabel 3. Anava pada tinggi tanaman
sk
db
jk
kt
f hit
Perlakuan
5
31584
6316,8
40,54255
galat
12
1869,68
155,8067
total
17
33453,68

Tabel 4. Rata-rata dari jumlah daun
vareitas
Ulangan
Yi
1
2
3
a
13,2
38
39,8
91
b
49,4
27,4
20
96,8
c
18,2
30,8
37,6
86,6
d
20
28
42,2
90,2
e
32,2
32,4
26,2
90,8
f
20,8
26,2
31,8
78,8
Total
534,2

tabel 5. Anava pada jumlah daun
sk
db
jk
Kt
f hit
Perlakuan
5
15379,44
3075,888
25,60395
Galat
12
1441,6
120,1333
total
17
16821,04


Tinggi Tanaman:


M1          = σ2E
              = 155,8
M2          = σ2E + r σ2G
r2G          =
              =
r2G          = 1232,2
r2P          = σ2G + σ2E
              = 155,8 + 1232,2 = 1388
H2(HS)  =
              =
              = 88,8%



Jumalah daun:


M1          = σ2E
              = 120,13
M2          = σ2E + r σ2G
r2G          =
              =
r2G          = 591,15
r2P          = σ2G + σ2E
              = 591,15 + 120,13 = 711,28
H2(HS)  =
              =
              = 83,1%



4.2         Pembahasan
Keragaman yang kami amati meliputi jumlah daun dan tinggi tanaman. Genotipe jumlah daun memiliki nilai heritabilitas 88,8%. Hal ini berarti perbedaan jumlah daun merupakan pengaruh genotipe. Penyebaran tanaman berdasarkan hasil ini berarti persebarannya luas. Dengan demikian jika pada daun genotipe lebih berperan dalam penentuan jumlah daun. Pengaruh lingkungan dengan presentase ini bisa di katakan tidak begitu berpengaruh.
Pengamatan tinggi tanaman dengan nilai heritabilitas yang hampir sama dengan sebelumnya menunjukan nilai 83,1% hal ini berarti penyebaran tinggi dan luas. Pengaruh lingkungan dengan presentasi ini bisa di katakan tidak begitu berpengaruh.




BAB V
KESIMPULAN
Penentuan keragaman dan heritabilitas di nilai berdasarkan dua indikator pengamatan. Indikator jumlah daun  dan tinggi tanaman mempunya nilai indikator yang tinggi. Sehingga tidak begitu berpengaruh ligkungan pada tanaman tersebut.



Deskripsi Varietas Kacang Hijau
Tahun pelepasan       : 1985
No induk                  : VC-78146
Asal                          : introduksi dari AVRDC taiwan
Hasil rata-rata           : 1,5-1,8 TON/HA
Warna daun              : hijau
Warna bunga            : kuning
Warna polong tua     : hitam
Sifat polong             : tidak muda peceh
Warna biji                 : hijau mengkilap dan hijau kusam
Umur berbunga        : 35 hari
Bobot 1000 biji        : 60 g
Tinggi tanaman        : 45 cm
Kadar protein           : 20%
Ketahanan                : tahan bercak daun dan rhizoctonia
DAFTAR FUSTAKA
Poehlman, J. M. and D. A. Sleeper. 1995.Breeding Field Crops. Iowa State University Press. USA.
Poespadorsono. S. 1998. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. PAU Institut Pertanian Bogor. Bogor
Sofiari, E. dan R. Kirana. 2009Analisis Pola Segregasi dan Distribusi beberapa Karakter CabaiJurnal Hortikultura Vol 19 (3) : 255 – 263.
Susanto, G.W.A. dan M.M. Adie. 2005.Pendugaan heritabilitas hasil dan componen hasil galur-galur kedelai di tiga lingkungan. Prosiding Simposium PERIPI 5 – 7 Agustus 2004. hal : 119 – 125.
Syukur. M.. Sriani Sujiprihati. Rahmi Yunianti. 2012. Teknik Pemuliaan Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wahdah, R. 1996. Variabilitas dan Pewarisan Laju Akumulasi Bahan Kering PadaBiji Kedelai , (Disertasi). Program Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran. Bandung. 130 hlm.




EmoticonEmoticon

Disqus Shortname

Comments system