BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alat merupakan
sarana yang penting dalam pembangunan pertanian berkelanjutan. Indonesia merupakan negara agraris yang sudah sejak
dahulu menjadi sektor pertanian sebagai penopang perekonomian masyarakat bahkan
negara. Sampai saat ini pun sektor pertanian masih tetap menyumbang devisa yang
cukup besar bagi perekonomian negara. Sektor pertanian merupakan sektor
utama yang harus dijadikan prioritas didalam memajukan perekonomian negara,
sehingga akan menjadi penopang sektor yang lain.
Sarana
produksi pertanian sudah sejak lama digunakan dan perkembangannya
mengikuti perkembangan kebudayaan manusia. Sarana produksi pertanian salah
satunya adalah alat dan benih. Alat adalah sarana yang dapat digunakan secara
berulang kali dalam usaha pertanian.
Benih
adalah sarana yang juga tidak kalah penting dalam usaha produktivitas
pertanian. Benih adalah sarana yang dapat digunakan dan habis dalam sekali
pemakaian dalam pertanian.
1.2 Tujuan
1.
Mahasiswa dapat mendiskripsikan
karakteristik berbagai jenis sarana produksi pertanian (saprotan).
2.
Mahasiswa dapat memilih dengan tepat
kebutuhan jenis saprotan yang akan digunakan untuk kegiatan usaha pertanian.
TINJAUAN PUSTAKA
Di indonesia pertanian sangat berperan penting dalam kehidupan
masyarakat. Pertanian di indonesia membutuhkan sarana yang tepat dalam usaha
pertaniannya. Sarana produksi pertanian itu meliputi sarana dalam bentuk benih
atau bibit dan alat dalam pertanian. ( anonim 2012).
Penerapan sarana produksi yang baik dapat memberikan hasil yang baik
bagi pertanian indonesia. Sarana produksi dapat dikembangkan dengan pengetahuan
yang ada, seperti benih unggul, benih unggul didapat dari sortasi benih yang
merupakan pilihan dari banyak benih. Induk yang baik memberikan benih yang baik
pula, pembudidayaan tanaman induk yang baik akan sangat berperan dalam
penentuan hasil yang baik.
Kegiatan pertanian membutuhkan berbagai jenis bahan dan alat
penunjang yang diperlukan pada proses produksi pertanian. Sarana produksi
pertanian dapat dikelompokkan berdasarkan peranan, kegunaan dan sifatanya.
Berdasarkan perannya maka saprotan dapat dibedakan menjadi :
a. Alat
yaitu barang yang dapat digunakan berulang-ulang sebagai alat pendukung pada
berbagai tahapan pelaksanaan kegiatan usaha pertanian antara lain : alat
pengolahan lahan, alat penanaman, alat pengendalian OPT dan lain-lain.
b. Bahan
yaitu barang yang diperlukan sebagai bagian dari komponen setiap tahapan proses
produksi, sehingga sifat penggunaanya habis dipakai. Contoh dari bahan yaitu
benih, pestisida, pupuk ZPT dan lain-lain.
Setiap alat/bahan memiliki karakteristik yang berbeda tergantung sifat bahan
penyusunnya. ( Merakati dan edhi turmudi, 2015).
Sarana produksi yang baik biasanya
digunakan baik dalam proses awal pembukaan lahan, budidaya pertaian seperti
pemupukan, pemeliharaan tanaman dan lain-lain sampai dengan proses pemanenan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari sarana produksi dalam bidang
pertanian adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja petani dan merubah
hasil yang sederhana menjadi lebih baik. Penerapan sarana
produksi yang baik dapat memberikan hasil yang baik bagi pertanian indonesia.
Sarana produksi dapat dikembangkan dengan pengetahuan yang ada, seperti benih
unggul, benih unggul didapat dari sortasi benih yang merupakan pilihan dari
banyak benih. Induk yang baik memberikan benih yang baik pula, pembudidayaan
tanaman induk yang baik akan sangat berperan dalam penentuan hasil yang baik.
( Haryanto2011).
Alat dalam sarana produksi tanaman ada dua macam yaitu alat tradisional
dan alat modern. Alat tradisional biasanya digunakan untuk dilahan yang relatif
sempit biasanya alat tradisional berupa sabit, cangkul. Alat modern biasanya digunakan
dalam sekala lahan yang relatif besar dan berhektar-hektar sehingga sarana
produksi pertanian dapat terselesaikan dengan efektif dan efisien.
Suatu hal yang paling mendasar yang
masih belum diperhatikan dalam pengembangan teknologi pertanian di Indonesia
hingga kini adalah kurang memadainya dukungan prasarana pertanian. Kita
ketahui bersama bahwa prasarana pertanian kita belum dikelola secara baik,
sehingga masih agak sulit atau lambat dalam melakukan introduksi mesin-mesin
pertanian (sjamsoe 2011).
Penerapan sarana produksi yang baik
dapat memberikan hasil yang baik bagi pertanian indonesia. Sarana produksi
dapat dikembangkan dengan pengetahuan yang ada, seperti benih unggul, benih
unggul didapat dari sortasi benih yang merupakan pilihan dari banyak benih.
Induk yang baik memberikan benih yang baik pula, pembudidayaan tanaman induk
yang baik akan sangat berperan dalam penentuan hasil yang baik ( wikipedia
2011).
BAB III
METODELOGI
3.1 Alat dan
Bahan
Alat :
1.
Kertas A4.
2.
Pensil.
3.
Pena.
4.
Penghapus.
5.
Penggaris.
Bahan :
1.
Berbagai jenis benih.
2.
Berbagai jenis alat pertanian.
3.2 Cara Kerja
Praktikum
dilaksanakan dalam bentuk observasi deskriptif terhadap saprotan sebagai objek
pengamatan yang dilakukan secara mandiri oleh setiap praktikum. Objek yang
diamati berupa beberapa jenis alat pertanian dan bahan-bahan saprodi yang
tersedia di laboratorium Agronomi.
Langkah kerja pengamatan :
1.
Menyiapkan kertas, membuat tabel
pengamatan untuk mencatat hasil pengamatan. Dan menulis identitas praktikum
pada lembar kertas tersebut.
2.
Mengambil objek pengamatan yang utuh
dari seluruh objek yang telah dipersiapkan.
3.
Mengamati secara seksama
karakteristik objek pengamatan.
4.
Kemudian mencatat
gambar secara tapat, lengkap dan sistematis terhadap informasi yang diketahui
dari objek tersebut.
6.
Mengumpulkan gambar dan hasil
pengamatan kepada co. Asisten sebagai laporan sementara.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel benih
No
|
Nama
|
Warna
|
Bentuk
|
Gambar
|
1
|
Kacang tanah
|
Coklat muda
|
Besar lonjong
|
|
2
|
Kacang hijau
|
Hijau
|
Bulat kecil
|
|
3
|
Kangkung
|
Coklat tua
|
Kecil tidak beraturan
|
|
4
|
Kacang panjang
|
Merah tua
|
Lonjong
|
|
5
|
Jagung lokal
|
Kuning
|
Bulat lonjong
|
|
6
|
Padi
|
Kuning
|
Lonjong
|
|
7
|
Cabe
|
Kuning cerah
|
Bulat gepeng
|
|
8
|
Tomat
|
Abu-abu
|
Bulat gepeng
|
|
9
|
Jagung hibrda
|
Merah muda
|
Bulat lonjong
|
|
10
|
Cabe berinsektisida
|
Merah muda
|
Bulat gepeng
|
|
11
|
Bayam
|
Hitam
|
Butiran kecil
|
|
12
|
Kedelai
|
Bulat lonjong
|
Cream
|
|
13
|
Oyong
|
Gepeng lonjong
|
Hitam
|
|
14
|
Tomat apel
|
Bulat gepeng
|
Putih
|
|
15
|
Terong ungu
|
Ungu
|
Bulat lonjong
|
|
16
|
Cabe rawit putih
|
Putih
|
Bulat
|
|
17
|
Bawang daun
|
Putih
|
||
18
|
Selada
|
Hijau
|
||
19
|
Sawi hibrida
|
Hitam
|
Bulat lonjong
|
|
20
|
Seledri
|
Hijau
|
Bulat
|
Tabel alat
No
|
Nama
|
Bahan
|
Fungsi
|
Gambar
|
1
|
Coret
|
Besi dan kayu
|
Digunakan
untuk membersihkan rumput , untuk menggemburkan tanah dalam skala sempit.
|
|
2
|
Cangkul
|
Besi dan kayu
|
Digunakan
untuk menggemburkan tanah dan mengolah lahan
|
|
3
|
Sekop
|
Kayu dan seng
|
Digunakan
untuk memindahkan tanah
|
|
4
|
Garu
|
Besi dan kayu
|
Digunakan
untuk membalikkan tanah dan membuang sampah.
|
|
5
|
Sabit
|
Kayu dan besi
|
Digunakan
untuk merumput
|
|
6
|
Parang
|
Besi dan kayu
|
Digunakan
untuk memotong pohon dan kayu
|
|
7
|
handspreyer
|
Plasti dan besi
|
Digunakan
untuk menyemprot dan memupuk dalam bentuk cair
|
4.2 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa sarana produksi pertanian
juga ada berupa alat dan benih.
Alat adalah sarana yang dapat digunakan berulang kali dalam produksi
pertanian. Alat yang diamati dalam praktikum kali ini adalah berupa alat yang
sederhana yang dapat digunakan untuk lahan yang berukuran relatif sempit. Alat
yang diamati berupa cangkul, sabit, parang, coret dan lain sebagainya. Alat
yang diamati juga memiliki berbagai bahan, mulai dari kayu, besi dan plastik.
Yang selanjutnya benih, benih adalah sarana yang dapat digunakan dan habis
dalam sekali pemakaian. Benih itu biasanya berupa biji yang sudah dipilih
kualitasnya. Sedangkan bibit itu biasanya dalam bentuk tanaman muda yang siap
untuk ditanam. Dalam praktikum ini yang diamati yaitu benih dalam bentuk biji.
Benih yang diamati memiliki banyak jenis mulai dari jenih bibit lokal dan
hibrida. Bibit yang yang saya amati
mulai dari bibit kangkung, kacang panjang, padi, jagung dan lain sebagainya.
Bibit yang diamati memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, bibit yang
saya amati ada yang berbentuk bulat, bulat lonjong dan bulat gepeng.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum kali ini dapat
disimpulkan:
1.
Sarana produksi tanaman ada yang
berbentuk alat dan benih.
2.
Alat adalah sarana yang dapat digunakan
secara berulang kali.
3.
Bibit adalah sarana yang hanya dapat
digunakan sekali pemakaian.
4.
Bibit adalah dalam bentuk biji.
5.
Benih merupakan bahan tanam dalam
bentuk tanaman muda.
5.2 Saran
Praktikum yang dilakukan hendaknya
dilakukan dengan hati-hati, dan serius sehingga dapat membedakan karakteristik
dari bahan praktikum.
Anonim. 2012.
Peluang Usaha Samprotan.html.
Handajaningsih, merakati Dkk. 2015. Penuntun praktikum
dasar-dasar agronomi. Bengkulu: Laboratorium Agronomi Universitas Bengkulu.
Haryanto, Eko, Tina Suhartini,
Estu Rahayu. 2011. Budi Daya Kacang
Panjang. Penebar Swadaya
: Jakarta
Sjamsoe. M.Mui. 2011. Dari Benih kepada Benih.
Jakarta : PT. Gramedia
Wikipedia.
2011. Srana produksi tanaman.html.