A.
PENDAHULUAN
Rice transplanter
adalah alsintan yang digunakan untuk melakukan pindah tanam bibit padi pada
sawah yang siap tanam.penggunaan alsintan ini bertujuan untuk menghasilkan pola
tanam yang teraturdan dalam waktu yang cepat.kapasitas rice transplanter
mencapai 5-7jam/ha atau setara dengan 25HOK (Penuntun, 2015).
Alat dan mesin
penanam adalah suatu peralatan yang digunakan untuk menempatkan benih, tanaman,
atau bagian tanaman pada areal yang telah disiapkan baik di dalam ataupun di
atas permukaan tanah. Tujuan penanaman adalah menempatkan biji di dalam tanah
untuk memperoleh perkecambahan dan tegakan yang baik, tanpa harus melakukan
penyulaman Alat mesin penanam dibedakan menjadi dua, yaitu seeder dan rice
transplanter (Purwadi, 1990).
Fungsi mesin
penanam, yaitu meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman, jumlah
tertentu dan seragam, dan pada sebagian besar alat penanam akan menutup dengan
tanah kembali (Ciptohadijoyo dan Bambang P 1991, hal. 1) Alat dan Mesin
Pertanian dapat membantu petani dalam mengatasi masalah keterbatasan tenaga
kerja. Penggunaan alat dan mesin pertanian dapat membantu
petani dalam memperluas garapan dan intensitas tanam serta pelaksanaan kegiatan
yang tepat waktu ( Alihamsyah 1991, hal.108).
Penanaman merupakan
usaha menempatkan biji atau benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu atau
menyebarluaskan biji di atas permukaan tanah atau menanamkan tanaman di dalam
tanah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perkecambahan
serta pertumbuhan biji yang baik (Irwanto 1980). Benih adalah bahan pertanaman
berupa biji yang berasal dari biji yang terpilih. Sedangkan biji yang terpilih
adalah biji yang telah mengalami seleksi atau pemiliham. Dan biji adalah hasil
dari persarian suatu tanaman.
Alat penanam (seeder) berfungsi
untuk meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman dan jumlah tertentu
dengan keseragaman yang relatif tinggi. Sebagian besar alat penanam dilengkapi
dengan alat penutup tanah. Bila benih dengan menggunakan alat tanam dengan
menggunakan alattanam, maka mekanisme kerja alat akan mempengaruhi penempatan
benih didalam tanam, yaitu berpengaruh pada kedalaman tanam, jumlah benih tiap
lubang,jarak antar lubang dalam baris, dan jarak antar baris. Di samping itu
adakemungkinan kerusakan benih dalam proses aliran benih dalam alat tanam.
Benihtanaman yang berupa biji-bijian ada bermacam-macam, seperti kacang
tanah,jagung, kedelai, kacang hijau,dll, yang masing-masing memiki bentuk,
ukuran,kekuatan agronomis yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan alat tanam
yangmemiliki kekuatan tanam yang bebrbeda pula. Beberapa sifat fisis benih
yangmempengaruhi alat tanam, yaitu ukuran, bentuk, keseragaman bentukdan
ukuran,density per satuan volume, dan tekanan terhadap tekanan dan
gesekan.Penebaran benih dan pola pertanaman dengan alat penanam (seeder)
inidapat digolongkan menjadi 5 macam diantaranya :
1.
Broadcasting (benih
disebar pada permukaan tanah).
2.
Drill seedling (benih
dijatuhkan secara random dan diletakkan pada kedalaman tertentu dalam alur
sehingga diperoleh jalur tanaman tertentu).
3.
Pesicion drilling (benih
ditanam secara tunggal dengan interval yang sama dengan alur).
4.
Hill dropping (kelompok
benih dijatuhkan secara random dengan interval yang hampir sama dengan alur).
5.
Chezktow planting (benih
diletakkan pada tempat tertentu sehingga diperoleh lajur tanaman dengan dua
arah yang sama).
Dalam alat mesin tanam (seeder) terdapat beberapa
bagian pokok diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Hopper
Hopper merupakan bagian dari komponen mesin tanam yang
berada di atas, yang berfungsi sebagai kotak penampung benih sebelum disalurkan
atau ditanam pada tanah. Hopper mempunyai peranan penting dalam proses
berjalannya benih karena apabila desain hopper tidak bagus maka akan terjadi
penumpukan benih yang akan menghambat proses penanaman.
2.
Seed Matering Device (SMD)
Seed matering device merupakan bagian dari alat tanah
yang berada pada posisi tengah ataupun bawah yang berfungsi untuk mengatur
pengeluaran benih sehingga benih dapat jatuh dengan jumlah tertentu dan jarak
tertentu sehingga proses penanaman bisa berjalan sesuai dengan aturan yang
berlaku dalam penanaman benih.
Jenis-Jenis Seed Matering Device :
§
Horizontal Feed/Rotor matering devices
§
Vertical Feed/Rotor matering devices
3.
Feed Tube
Feed tube berada pada posisi dibawah hopper yang
berfungsi sebagai penyalur pengeluaran benih dari hopper sehingga dapat
masuk/tertanam pas pada lubang tanam yang telah dibuat oleh furrow opener.
Dalam pengalirannya diharapkan benih dapat dialirkan dengan kecepatan yang sama
dan kontinu.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran benih :
§
Panjang saluran
§
Tingkat kekerasan alat
§
Pemantulan pada dinding alat
§
Hambatan pada dinding alat
4.
Furrow Opener (Alat Pembuat Alur)
Furrow opener berfungsi sebgai pembuka alaur tanam
yang akan dimasuki oleh oleh benih (biji-bijian) sehingga benih dapat cepat
tumbuh terlindung dari panasnya sinar matahari serta binatang penganggu. Faktor-faktor penentu kedalam benih yang akan ditanam :
§
Jenis tanaman
§
Kelengasan tanah
§
Temperature tanah.
Macam –macam Furrow Opener :
§
Runner digunakan pada tanah gembur, halus dan rata.
§
Hoe digunakan pada tanah keras berbatu, dan banyak
akar.
§
Disk digunakan jika penanaman dilakukan pada lahan
yang luas, dimana sangat dibutuhkan kecepatan tinggi dalam proses penanaman.
5.
Covering Device(alat penutup alur)
Corvering device berfungsi untuk menutup alur tanam
sehingga tidak terjadi kavitsi lengas (tanah yang kering padat dan cepat
menguap) yang bisa menyebabkabkan benih tidak dapat tumbuh dengan baik/tidak
tumbuh
B.
TUJUAN
Mengenal
komponen yang terdapat pada rice transolanter berikut fungsinya dan menyiapkan
bibit padi dengan persemaian dapog.
C.
PROSEDUR
KERJA
Pengelan rice
transplanter:
1.
Melakukan pengamatan terhadap rice
transplangter yng telah disiapkan
2.
Mencatat komponen utamanya berikut
fungsinya
3.
Mencatat dan memperhatikan prosedur
menghidupkan mesinya
4.
Mengisi lembar pengamatan sesuai hasil
pengamatan
Pembibitan padi dengan
sistem dapog:
1.
Menyiapkan benih padi sebanyak 0,5 kg,
plastik hitam ukuran 1 m × 2 m, kerangka kayu ukuran 0,70 m × 2 m, tanah halus
dan kering, dan mesin penabur benih.
2.
Dipilih benih yang bernas dengan cara
merendamnya ke dalam air selama 1 jam dan tiriskan yang tenggelam untuk
dibibitkan.
3.
Membentangkan plastik hitam pada lahan
tempat persemaian yang telah di datarkan
4.
Memasang kerangka kayu di atas bentangan
plastik kemudian isi dengan tanah halus di atas plastik hingga ketebalan 2 – 3
cm sebagai media pertumbuhan
5.
Memasukan benih yang telah di tiris ke
dalam bak mesin penabur benihsecara merata
6.
Menempatkan mesin penabur benih di atas
kerangka kayu sehingga roda mesin dapat bergerak leluasa sepandang kerangka
kayu
7.
Menjalankan pelan – pelan mesin penabur
benih agar benih dapat tersebar merata di atas tanah dalam kerangka kayu
8.
Menutup benih yang telah di sebar dengan
sekam padi hingga ketebalan 0,5 cm
9.
Menyiram permukaan pembibitan dengan air
secukupnya dan hindari agar percikan air tidak menyebabakan benih berserakan
10.
Melakukan penyiraman secara rutin hingga
bibit siap tanam ( umur 15 – 20 hari) Dengan tinggi bibit 15 – 20 cm
11.
Melakukan pengamatan terhadap bibit padi
yang di hasilkan, meliputi kerapatan (jumlah bibit/cm) dan tinggi bibit.
D.
PENGAMATAN
Bagian –bagiannya :
a.
Penyimpanan bibit cadangan untuk
menyimpan cadangan bibit yang akan di tanam
b.
Tutup bahan bakar sebagai tutup dari
tangki bahan bakar agar tidak menguap
c.
Knalpot sebagai lubang keluarnya hasil
pembakaran
d.
Pengapung pusat sebagai alat pengapung
e.
Roda sebagai alat yyang menjlankan mesin
f.
Pegangan sebagai tempat pegangan saat
mesin sudah berjalan
g.
Tuas kopling kemudi kiri untuk
membelokkan mesin ke kiri
h.
Tuas kopling kemudi kanan untuk
membelokkan mesin ke kanan
i.
Tuas penyesuaian penganbilan tanaman
untuk mengatur banyaknya tanman yang akan di tanam
j.
Tuas penyesuaian kedalaman tanam untuk
mengatur dalamnya penanaman
k.
Tuas kopling utama sebagai pengikat dan
pelepas transmisi agar mesin daoat berjalan
l.
Saklar utama untuk menghidupkan mesin
atau mematikan
m.
Pedal gas sebagai pengatus kecepatan
jalanya mesin
Untuk pembibitan padi
digunakan sistem dapog dengan ukuran petekan persemaian sama dengan
jalan/linasan alat yang digunakan.
E.
PEMBAHASAN
Pada prakrikum kali ini
dilakukan pengamatan dan pengenalan rice trasplanter dan penyemaian benih padi.
Pengenalan mesin rice transplanter ini dimaksudkan untuk mengetahui fungsi dan
cara kerja mesin tersebut serta cara pengoperasiannya.
Race trasplanter adalah
alat penanam benih berfungsi untuk meletakkan benih yang akan ditanam pada
kedalaman tertentu dan jumlah tertentu dengan tujuan seragan dan teratur
penanamannya. Sebelum melalukan mengoperasikanya pratikan dimintah untuk
mengenali komponen-komponen yang terdapat pada alat rice transplanter yaitu: Sakelar utama berfungsi sebagai pengatur ON/OFF
pada peroses penghidupan atau pada saat mau mematitan mesin dan alat rice
tasplanter tersebut, Tuas koplig utama berfungsi untuk pada saat kita ingin
menjalankan mesin rice trasplanter sebagai penyetabil pada saat hendak
berjalan, Tuas pedal gas sebagai alat untuk mengatur kecepatan pada saat kita
hendak menjalankan mesin tersebut, Tuas kopling uama berfungsi sebagai alat
pengatur utama pada mesin rice transplanter kaerana sebagai pengendali pada
mesin rice trasplanter. Tuas penyesuainan kedalaman tanamberfungsi sebagai
pengatur pada kedalaman tanam yang kita inginkan pada saat mulai proses
penanaman, Tuas penyesuaian pengambilan kedalaman di gunakan untuk pada saat
ingin menanam benih untuk mengukur kedalam tanam untuk proses penyebaran benih
atau penanaman benih.
Adapun
kalsifikasi dari transplanter secara umum sendiri adalah sebagai berikut :
1.
Berdasaran atas sumber daya
penggerak
a.
Manually Operated
Transplanter yang sumber daya penggeraknya berasal dari tenaga
manusia.
b.
Animal Drawan Transplanteryang sumber
daya penggeraknya berasal dari tenaga hewan.
c.
Tractor Mounted Transplanteryang sumber
daya penggeraknya berasal dari traktor yang merupakan unit terpisah dari
transplanternya.
d.
Self Propelled Transplanteryaitu
transplanter yang unit penggeraknya menjadi satu kesatuan unit dengan alat
penanamnya.
2.
Menurut macam persemaian
yang digunakan transplanter dibagi menjadi 2, yaitu :
a.
Root wash seedling apabila
dalam penggunaan transplanter, persemaian harus melalui pencucian akardengan
air sampai bersih dari tanah, dan cara ini dilakukan dengan cara tradisional
dan memakan waktu cukup lama sehingga tidak banyak dikembangkan.
b.
Soil Bearing Seedlingatau Mat
Seedling apabila dalam penggunaan transplanter persemaian tidak perlu
mengalami pencucian aka, jadi tanah dibiarkan melekat pada perakaran
persemaian. cara ini membutuhkan pembuatan persemaian khusus yaitu benih
disebar pada kotak persemaian yang mempunyai ukuran tertentu yang disesuaikan
dengan seedling tray transplanter.
Pada
penyemaian benih padi yang di semai dengan menggunakan sistem dapog dapat
diketahui semaian tidak tumbuh sama sekali, ini dimungkinkan karena paktor
cuaca dan paktor lainnya seperti:
1.
Dimingkinkan banyak nya benih yang tidakbernas.
2.
Bibit yang di tabur tidak di siram.
3.
Benih yang ditabur waktu di tutup dengan menggunakan
jerami masih nampak dan kemungkinan dimakan oleh burung.
Jika benih tumbuh dan siap di tanaman, pembuatan
petakan dengan menggunakan plastikhitam agar muda waktu pemotongan dan diambil
dengan menggunakan papan yang ada di komponen rice
trasplanter.
F.
KESIMPULAN
Dengan
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
Komponen-komponen
Race trasplanter:
1.
Travelling Devices yang
berfungsi untuk menggerakkan transplanter ke depan dan belakang.
2.
Feeding Devices yang terdiri
dari :
a.
Seedling Tray berfungsi
sebagai tempat meletakkan persemaian yang akan ditanam.
b.
Seedling Stopper berfungsi
sebagai alat penahan persemaian yang terdapat pada seedling tray.
c.
Seedling Feeding Pawl untuk
menggerakkan seedling tray kekanan dan kekiri agar pengambilan persemaian
merata.
3.
Planting Devices terdiri
dari :
a.
Planting Arm berfungsi
mengerakkan garpu penanam atau planting fork.
b.
Planting fork sebagai alat
pengambil bibit persemaian dari seedling tray.
4.
Operating Devices adalah alat
pengendalian operasi terdiri atas motor, kopling, gas, versneling, rem dan
hidrolik.
Alihamsyah, T.1991. Analisis Biaya dan Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian
dalam Suatu Usahatani. Dalam Kumpulan Materi Latihan Peningkatan
Keterampilan Pelaksanaan Penelitian Pengembangan Sistem Usahatani. Proyek
Penelitian Pertanian Lahan Pasang Surut dan Rawa (SWAMP-Il) Halaman: 108-17.
Ciptohadijoyo, S. 1991. Alat dan Mesin
Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta.
Irwanto, A.K., 1983, Alat dan Mesin Budidaya Pertanian, Fakultas
Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor; Bogor.
Purwadi, T. 1999. Mesin dan Peralatan, Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Bengkulu
Tim penuntun praktikum mekanisasi pertanian 2015 ,fakultas pertasnian
universitas bengkulu
1 comments so far
Kalo beli alatnya ada gak
EmoticonEmoticon