Wednesday, September 7, 2016

15 Pertanyaan tebtang HIV/AIDS Yang Wajib diketahui

Tags

Penyakit HIV AIDS di tahun ini semakin merajalela. HIV telah merenggut banyak sekali korban, mulai yang tua, muda, atau bahkan anak-anak. Hal ini mengindikasikan bahwa penyakit HIV memang sangatlah berbahaya. Selain HIV AIDS, ada beberapa penyakit lain yang juga harus diwaspadai seperti diabetes, penyakit jantung, dan meningitis.
Tahukah Anda bahwa penderita HIV mati bukan karena penyakit HIV melainkan karena komplikasi yang ditimbulkannya? Ketika sistem imunitas tubuh dilemahkan oleh virus HIV maka berbagai macam penyakit akan mudah masuk ke tubuh dan akan menjadi ganas. Bahkan penyakit yang umum diderita seperti influenza akan menjadi mematikan bagi penderita HIV.

1 . Apa Itu HIV/AIDS ?

HIV adalah kependekan dari Human Imunedeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia . Sementara itu AIDS adalah Acquired Imunedeficiency Sydrome, yakni kumpulan komplikasi yang muncul akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh setelah diserang oleh virus HIV.
Jadi, AIDS muncul setelah serangan HIV selama lima sampai sepuluh tahun atau lebih. Setelah tubuh terinfeksi virus HIV maka sistem kekebalan tubuh lambat laun akan terus melemah, akibatnya akan banyak penyakit lain yang mudah menyerang tubuh..
Nah …. tahap banyaknya penyakit yang masuk dan menyerang tubuh inilah yang disebut AIDS.
2. Apakah HIV dan AIDS Itu Sama ?
Orang yang telah terinfeksi HIV belum tentu dalam waktu yang sama juga mengidap AIDS. Sebab, diperlukan waktu beberapa tahun hingga akhirnya berkembang menjadi AIDS.
Menurut WHO, HIV positif akan berkembang menjadi AIDS dalam waktu sekitar 5-10 tahun setelah HIV menginfeksi tubuh. Jadi apabila ada pertanyaan apakah HIV dan AIDS itu sama, maka jawabannya adalah tidak.
3. Apa Saja Gejala AIDS Itu ?
Ketika tubuh terinfeksi oleh virus HIV sehingga pada waktu tes diketahui hasilnya HIV positif, sering kali tidak menunjukan gejala apa-apa. Setelah masuk tahap AIDS, baru akan menimbulkan gejala. Gejala AIDS tergantung pada infeksi Oportunistik (ikutan) yang menyertai.
Misalnya apabila seseorang dengan HIV positif terserang influenza, maka gejala AIDS nya adalah juga gejala Influenza tersebut yang terkadang lebih parah dari orang normal seperti flu dan batuk hingga berbulan – bulan atau bahkan bertahun-tahun.
4. Berkembang di Mana Saja Virus HIV ?
Ada 4 cairan yang menjadi tempat perkembangbiakan virus HIV yaitu darah, air mani (sperma), cairan vagina, dan air susu ibu. Virus HIV akan mudah mati jika berada di luar tubuh manusia, karena pada dasarnya virus HIV tidak tahan terhadap suhu panas dan kering. Itulah kelemahan yang dimiliki virus HIV.

5. Lewat Apa Saja Penularan Virus HIV ?
Lewat hubungan seksual tanpa pengaman, transfusi darah yang terinfeksi HIV, pemakaian jarum suntik atau alat yang kontak dengan darah seperti jarum tindik dan tato secara bergantian, kehamilan (dari ibu ke bayi), narkoba suntikan, persalinan normal, dan air susu Ibu. Ketujuh hal tersebut merupakan sarana penularan virus HIV.
Jika Anda bingung kenapa persalinan normal masuk sebagai sarana penularan virus HIV, itu karena dalam persalinan normal oleh ibu yang positif HIV bayi akan berkontak dengan darah ibu yang telah terinfeksi sehingga berpeluang tertular HIV. Itulah mengapa dokter selalu menyarankan ibu dengan HIV positif untuk melakukan persalinan dengan operasi Caesar.
6. Apakah HIV Bisa Menular Melalui Udara ?
Tidak, karena virus HIV mudah mati jika berada di luar tubuh. Virus ini dapat dibunuh jika cairan tubuh yang mengandungnya dibersihkan dengan cairan pemutih seperti bayclin dan chlorox, atau dengan sabun dan air. HIV juga tidak bisa masuk lewat kulit jika tidak terluka.
7. Kapan Kita Boleh Mencurigai Bahwa Seseorang Mengidap HIV ?
Sebenarnya curiga adalah sesuatu yang tidak baik dalam agama. Namun jika kita curiga untuk kebaikan kita dan orang yang kita curigai, maka itu jauh lebih mulia daripada hanya diam. Kita boleh mencurigai seseorang mengidap HIV apabila orang tersebut pernah melakukan hal – hal yang berisiko menularkan HIV seperti seks bebas tanpa pengaman. Selain itu muncul gejala seperti batuk, diare, dan demam lama yang tidak kunjung sembuh (lebih dari 1 bulan) dan juga adanya berbagai penyakit ikutan lainnya.
8. Apakah Hidup Bersama Orang Dengan HIV Positif (ODHA) Bisa Aman ?
Bisa dikatakan aman, karena HIV tidak ditularkan melalui hal seperti berjabat tangan atau berpelukan, berciuman, batuk dan bersin, memakai peralatan rumah tangga bersama seperti alat makan dan minum, gigitan nyamuk, memakai fasilitas umum bersama seperti kolam renang dan wc.
9. Apakah Hubungan Seks Harus Dihentikan Jika Pasangan Mengidap HIV ?
Tidak perlu dihentikan, asalkan setiap kali melakukan hubungan seksual dengan pasangan menggunakan pengaman seperti kondom. Hal ini dilakukan mengingat virus HIV berkembang di cairan vagina dan juga sperma.

10. Apakah ODHA Harus Dirawat Inap Di Rumah Sakit ?
ODHA tidak perlu dirawat di rumah sakit apabila HIV masih pada tahap awal atau belum masuk tahap AIDS. ODHA perlu dirawat di rumah sakit apabila HIV/AIDS sudah berada di tahap akhir dan penderita memerlukan bantuan makanan melalui infus.
11. Bagaimana Caranya Agar Tidak Tertular HIV ?
  • Bagi yang belum menikah usahakan tidak melakukan hubungan seksual
  • Bagi yang sudah menikah usahakan untuk setia pada pasangannya
  • Jangan berganti – ganti pasangan seksual
  • Gunakan kondom jika berhubungan seksual dengan orang yang dicurigai mengidap HIV
  • Hindari pemakaian narkoba, terutama narkoba suntikan
  • Hindari transfusi darah yang tidak steril
  • Hindari pemakaian jarum suntik dan alat tato dan tindik yang tidak steril
  • Hindari segala bentuk seks bebas.
12. Di Mana Tes HIV Bisa Dilakukan ?
Di Indonesia, tes HIV antara lain bisa dilakukan di RSUP Dokter Kariadi, Semarang. Melalui klinik VCT di poliklinik psikologi, lantai 2 rawat jalan tanpa biaya alias gratis.

13. Kalau Hasil Tes HIV Positif, Apakah Langsung Diobati?
Apabila hasil tes HIV menunjukan hasil positif maka akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu apakah ada infeksi oportunistik (ikutan). Jika ada maka infeksi oportunistik tersebut akan diobati terlebih dahulu, baru setelah kondisi tubuh normal dan stabil akan dilakukan pengobatan pada virus HIV – nya.

14. Berapa Biaya Yang Diperlukan Untuk Pengobatan HIV dan Sampai Kapan Penderita Harus Meminum Obat ?
Biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan HIV AIDS adalah sekitar Rp.650.000,00 per bulan. Sementara itu penderita harus mengkonsumsi obat seumur hidupnya atau sepanjang dia mampu dan mau.
15. Apakah Ada Pengucilan/Diskriminasi Terhadap Penderita HIV AIDS Di Masyarakat ?
Atas dasar kemanusiaan, kita seharusnya ikut memahami beratnya menjadi ODHA . Tidak hanya masyarakat awam, kalangan medis dan paramedis pun perlu diingatkan agar tidak membedakan pelayanan kepada ODHA.
Kita tidak perlu takut tertular selama kita menjaga diri dari perilaku yang berisiko menularkan HIV AIDS .Namun kenyataan di lapangan ternyata berbeda. Masih ada karyawan yang di PHK hanya karena ketahuan mengidap HIV begitu pula para pelajar yang dikeluarkan dari sekolah karena HIV .
Marilah mulai sekarang kita berlatih untuk menerima dan memberi dukungan moral pada ODHA yang berada di sekitar kita. Bagaimanapun mereka memiliki beban hidup yang berbeda dengan orang normal pada umumnya. Jangan kucilkan mereka, karena mereka adalah saudara kita sesama manusia.


EmoticonEmoticon

Disqus Shortname

Comments system