Wednesday, June 8, 2016

Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

 Puasa secara bahasa adalah menahan. Maksud menahan disini adalah menahan diri dari perkara-perkara yang dapat membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa sendiri merupakan rukun Islam yang keempat dan yang namanya rukun tanpa kecuali wajib dilaksanakan dan akan mendapatkan dosa serta siksaan bagi siapa saja yang tidak melaksanakan kewajiban berpuasa ini, dan puasa Ramadhan adalah salah satu puasa yang termasuk ke dalam rukun Islam tersebut.
Dalam pelaksanaan puasa, baik puasa wajib maupun puasa sunah. Ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan agar puasa yang kita jalankan terindar dari hal-hal yang membatalkan puasa atau dari hal-hal yang membatalkan atau mengurangi pahala puasa itu sendiri. Sehingga ibadah puasa Ramadhan yang kita jalankan akan mendapat pahala dan ganjaran yang berlimpah dan berlipat ganda.

Hal-hal yang membatalkan puasa mempunyai pengertian sebagai perkara atau hal-hal yang jika kita lakukan akan membatalkan puasa dan menghilangkan pahala dari berpuasa tersebut. Adapun hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa adalah hal-hal atau perkara yang dapat merusak pahala puasa itu sendiri, meskipun puasanya dikatakan tidak batal. Namun puasanya menjadi sia-sia karena hanya menahan lapar dan dahaga semata.
Berikut hal-hal yang menyebabkan puasa Kita batal yang berhasil dirangkum RancahPost, di antaranya sebagai berikut:
1. masuknya benda baik berupa makanan atau minuman serta benda lainnya ke dalam mulut atau dari salah satu lubang yang ada dalam anggota tubuh secara sengaja yang menyebabkan makanan atau benda tersebut masuk kedalam perut.
2. Melakukan hubungan suami istri bagi yang sudah menikah di siang hari. Jika ada seseorang yang melakuan hal ini, maka orang tersebut bisa dikatakan orang yang berdosa karena telah merusak puasanya sendiri.
Untuk menebus dosanya tersebut, Ia diharuskan menqadla puasanya serta diharuskan membayar kifarat dengan cara memerdekakan budak. Namun jika Ia tidak sanggup memerdekakan budak atau budaknya itu sendiri tidak ada, maka Ia diharuskan mengganti puasanya selama dua bulan berturut-turut di luar Ramadhan. Jika Ia tidak mampu, maka diwajibkan baginya untuk membayar fidyah atau memberi makan 60 orang fakir miskin.
3. Muntah dengan sengaja atau melakukan sesuatu dengan sengaja yang dapat menyebebkan Kita muntah. Adapun jika sesorang muntah karena sakit atau tidak disengaja makan hal tersebut tidak membatalkan puasa.
4. Bersentuhan dengan lawan jenis yang dapat menyebabkan keluarnya mani meski tidak melakukan hubungan intim layaknya suami istri atau juga dengan melakukan onani/masturbasi. Adapun keluar mani tidak denga bersentuhan seperti mimipi basah atau mimpi jima’, hal itu tidak membatalkan puasa.
5. Keluarnya darah dari kemaluan perempuan atau biasa disebut dengan haid. Maka apabila ada seorang perempuan yang sedang berpuasa kemudian mengalami haid, maka puasanya batal. Begitu juga dengan nifas atau keluarnya darah dari kemaluan perempuan lantaran melahirkan, ini termasuk ke dalam hal yang dapat membatalkan puasa.
6. Mengalami gangguan jiwa. Orang yang mengalami gangguan jiwa tidak diharuskan melaksanakan puasa, adapun jika orang tersebut adalah orang yang waras dan ketika berpuasa Ia menjadi gila, maka batallah puasanya.
demikian lah semoga puasanya lancar.

Disqus Shortname

Comments system