Sunday, June 5, 2016

laporan daslintan-acara 2

Tags

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Arthropoda berasal dari bahasa yunani, arthos yang artinya segmen/ ruas dan pola yang artinya kaki. Jadi arthropoda adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang berruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin sebagai rangka luarnya. Filum arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Empat dari lima bagian dari spesies hewan adalah arthropoda, dengan umlah diatas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, datar, dan lingkungan uara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit. Hamper 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah arthropoda.

1.2.       Tujuan
Mempelajari ciri merfologi penting Arthopoda dan mengenal gejala tanaman akibat masing-masing serangannya.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Hama tanaman adalah binatang yang mengganggu atau menimbulkan kerusakan pada tanaman. Dunia binatang dibedakan menjadi beberap golongan besar disebut Phylum dan Kelas. Empat phylum hama (herbivore) penting, yaitu: chordate (Kelas: Aves, Mamalia), Molusca (Kelas: Gastropoda), Nematheminthes (Kelas Nematoda) dan Arthropoda (Kelas: Insecta atau Hexapoda dan Arachnida). (Bambang P, 2011).
Serangga merupakan kelompok hewan yang dominan di muka bumidengan jumlah spesies hampir 80 persen dari jumlah total hewan di bumi.Dari 751.000 spesies golongan serangga, sekitar 250.000 spesies terdapat di Indonesia. Serangga di bidang pertanian banyak dikenal sebagai hama (Kalshoven 1981).
Kebanyakan spesies serangga bermanfaat bagi manusia. Sebanyak 1.413.000 spesies telah berhasil diidentifikasi dan dikenal, lebih dari 7.000 spesies baru di temukan hampir setiap tahun. Karena alasan ini membuat seranggaberhasil dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya pada habitat yang bervariasi, kapasitas reproduksi yang tinggi, kemempuan memakanjenis makanan yang berbeda, dan kemampuan menyelamatkan diri darimusuhnya (Borror, 1998).
Serangga memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bila mendengar nama serangga, maka selalu diidentikkan dengan hama di bidang pertanian, disebabkan banyak serangga yang bersifat merugikan, seperti walang sangit, wereng, ulat grayak, dan lainnya. Serangga dapat merusak tanaman sebagai hama dan sumber vektor penyakit pada manusia. Namun, tidak semua serangga bersifat sebagai hama atau vector penyakit. Kebanyakan serangga juga sangat diperlukan dan berguna bagi manusia. Serangga dari kelompok lebah, belalang, jangkrik, ulat sutera, kumbang, semut membantu manusia dalam proses penyerbukan tanaman dan menghasilkan produk makanan kesehatan. (Metcalfe & William 1975).
Serangga juga sangat berperan dalam menjaga daur hidup rantai dan jaring-jaring makanan di suatu ekosistem. Sebagai contoh apabila benthos (larva serangga yang hidup di perairan) jumlahnya sedikit, secara langsung akan mempengaruhi kehidupan ikan dan komunitas hidup organisme lainnya di suatu ekosistem Sungai atau Danau. Di bidang pertanian, apabila serangga penyerbuk tidak ditemukan maka keberhasilan proses penyerbukan akan terhambat (Nazaruddin, 1993).


BAB III
METODELOGI

3.1.       Bahan dan Alat
1)             Arthropoda 1 (Acarina & insekta Metamorfosis tidak sempurna):
                                  i.                   Ordo Acarina (tungau)
                                ii.                   Ordo Orthoptera (Belalang kayu dan nimfanya, Valanga nigricornis),
                              iii.                   Orda Hemiptera (walang sangit),
                              iv.                   Ordo Homoptera (wereng).
2)             Arthropoda 2 (Insekta Metamorfosis sempurna):
                                  i.                   Ordo Lepidoptera (kupu-kupu dan larvanya),
                                ii.                   Ordo Diptera (Lalat rumah dan larvanya, Musca domestica),
                              iii.                   Ordo Coleoptera (Kumbang kelapa)
                              iv.                   Ordo Hymenoptera (lebar madu dan larvanya).
3)             Ddaun utuh yang rusak karena belalang, polong kedelai utuh dan yang terserang kepik hijau, daun utuh dan rusak karena thrps, makanan segar dan yang telah dserang lalat rumuh, bunga segar dan telah dihisap kupu-kupu.
4)             Alkohol 70%, kloroform, gliserin, dan kapas.
5)             Mirkoskop stereo, loup, pinset, cawan petri dan jarum tombak.

3.1.       Cara Kerja
1)             Specimen belalang kayu
Belalang kayu mewakili tipe alat mulut penggigit pengunyah. Menemukan bagian-bagian utama dari tubuh kemudian menemukan juga: labrum, labium, mandibula, maksila, dan hypopharynx. Pada waktu mengamati bagian-bagian tersebut, menggunakan loup atau mikroskop agar lebih jelas. Memperhatikan bentuk dan letak bagian-bagian tersebut, serta mempelajari pula fungsi dari masing-masing bagian. Memperhatikan gejala kerusakan yang diakibatkannya dan bagaimana cara pengendaliannya. Memperhatikan bagian-bagian alat mulut dari specimen yang ada, menggambar dan memberi keterangan. Membandingkan tipe alat mulut serangga dewasa dengan larva dan nimfanya. Membandingkan tipe alat mulutnya antara yang dewasa dengan larva/nimfanya.
2)             Specimen kepik hijau
Kepik kayu mewakili tipe alat mulut pencucuk-penghisap. Menemukan bagian-bagian utama dari tubuh kemudian menemukan juga: stilet, labrum, dan labium. Pada waktu mengamati bagian tersebut, menggunakan loup atau mikroskop agar lebih jelas. Memperhatikan gejala kerusakan yang diakibatkannya dan bagaimana cara pengendaliannya. Membandingkan tipe alat mulutnya antara yang dewasa dengan larva atau nimfanya. Memperhatikan bagian-bagian alat mulut dari specimen yang ada, menggambar dan memberi keterangan masing-masing bagian tersebut. Memperhatikan gejala kerusakan yang diakibatkannya, menggambar dan memberi keterangan. memperhatikan bedanya dengan specimen belalang kayu.
3)             Specimen thrips (Ordo Thysanoptera)
Thrips mewakili tipe alat mulut pemarut-penghisap. Memperhatikan di bawah mikroskop bagian-bagian utama dari tubuh kemudian menemukan juga: paruh konikal yang pendek dengan tiga stilet. Memperhatikan cara kerjanya dan gejala kerusakan yang diakibatkannya serta bagaimana cara pengendaliannya. Menggambar dan memberi keterangan. Membandingkan tipe alat mulutnya antara yang dewasa dengan larva atau nimfanya.
4)             Specimen lalat rumah
Lalat rumah kayu mewakili tipe alat mulut penjilat. Menemukan bagian utama dari tubuh kemudian menemukan juga: bagian mulutnya yang terdiri dari probocis yang berdaging, sebagian disembunyikan dalam rongga di bawah kepala, dengan organ seperti sponge. Memperhatikan cara kerjanya dan gejala kerusakan yang diakibatkannya serta bagaimana cara pengendaliannya. Menggambar dan beri keterangan. Membandingkan tipe alat mulutnya antara yang dewasa dengan larva atau nimfanya.
5)             Specimen kupu-kupu
Kupu-kupu mewakili tipe alat mulut pengisap. menemukan bagian utama dari tubuh kemudian menemukan juga: alat mulutnya yang mempunyai saluran yang panjang yang disebut probocis, bentuknya bergulung seperti coil, apabila sedang tidak digunakan dan memanjang apabila serangga tersebut sedang makan. Memperhatikan cara kerjanya dan gejala kerusakan yang diakibatkannya serta bagaimana cara pengendaliannya. Menggambar dan beri keterangan. Membandingkan tipe alat mulutnya antara yang dewasa dengan larva atau nimfanya.
6)             Specimen lebah
Lebah kayu memiliki tipe alat mulut pengunyah–penjilat. Menemukan bagian–bagian utama dari tubuh kemudian menemukan juga: mandibula yang tampak jelas sebagai organ pengunyah akan tetapi maksila dan labiumnya telah mengalami modifikasi menjadi organ penjilat yang tipis untuk mengambil cairan, terutama nectar dari bunga. Sebagian besar serangga dengan tipe mulut ini menguntungkan manusia teutama sebagai penyerbuk. Lebah (Xylocopa) merupakan contoh lebah yang merugikan. Memerhatikan cara kerjanya dan gejala kerusakan yang diakibatkannya serta cara mengendalikannya. Mengambar serta memberi keterangannya serta membandingkan tipe alat mulutnya antara yang dewasa dengan larva atau nimfanya.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.       Hasil Pengamatan
Tabel Hasli Pengamatan
No
Nama /gambar
Keterangan
1
Belalang

Nama hama   : Valanga nigricornis
Famili: Acrididae
Ordo: Orthoptera
Filum: Arthropoda
Ciri-ciri: Tubuhnya bersegmen-segmen, berbentuk simetris bilateral, alat tambahannyapun bersegmen dan berpasangan, terdiri dari tiga bagian yaitu, kepala, dada (thorax), dan perut (abdomen). Terdiri dari tiga pasang kaki, dan alat mulutnya terdiri dari labrum,labium, mandibula, maksila, dan hypopharynx.
Alat mulut: Penggigit pengunyah
Kerusakan: Memakan daun tanaman budidaya bahkan dapat mematahkan batang tanaman budidaya yang masih muda.
2
Kumbang kelapa
Description: D:\kumbang kelapa.PNG
Nama hama: Apis andreniformis
Famili: Apidae
Ordo: Hymenoptera
Filum: Arthropoda
ciri-ciri:
- tipe mulut pengunyah-penjilat
- tempat tinggal di kayu
- Memakan madu yang ada di bunga
3
Kepik
Description: D:\trips.jpg
Nama hama: Nezara vindula
Famili: Coccinellidae
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Hemiptera
Ciri-ciri: Tubuhnya bersegmen-segmen, berbentuk simetris bilateral, alt tambahannyapun bersegmen dan berpasangan, terdiri dari tiga bagian yaitu, kepala, dada (thorax), dan perut (abdomen). Alat mulutnya terdiri dari stylet, labrum, dan labium.
Alat mulut : Penusuk penghisap
Kerusakan : Mengakibatkan pucuk tanaman menjadi layu bahkan mati karena cairan yang berada di pucuk dihisapnya.
4
Walang sangit
Nama hama: Leptocorisa acuta
Family: Alydidae
Ordo: Hemiptera
Filum: Arthropoda
Ciri-ciri: Walang sangit mamiliki bentuk memanjang yang berukuran sekitar 2 cm dan memiliki tubuh berwarna coklat kelabu.
Alat mulut: Penghisap
Kerusakan: Menghisap cairan buah padi yang masih pada tahap masak susu sehingga menyebabkan tanaman kekurangan hara dan klorosis.
5
Kupu-kupuDescription: D:\kupu-kup.jpg

Kingdom: Animalin
Filum: Atrhopoda
Kelas: Insecta
Ordo: Endopterygota
Ciri-ciri : Tubuhnya bersegmen-segmen, berbentuk simetris bilateral, alt tambahannyapun bersegmen dan berpasangan, terdiri dari tiga bagian yaitu, kepala, dada (thorax), dan perut (abdomen). Alat mulutnya yang mempunyai saluran yang panjang yang disebut probocis, bergulung seperti coil, apabila sedang tidak digunakan dan memanjang apabila serangga tersebut sedang makan.
Alat mulut : Penghisap
Kerusakan : Kerusakan yang ditimbulkan akan membuat bunga gagal menjadi buah tetapi penting juga dalam proses penyerbukan
6
Belalang sembah
Description: D:\belalang semba.jpg
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Upakelas: Pterygota
Infrakelas: Neoptera
Familia: Acanthopidae
Ordo: Mantodea
7
Lalat Rumah
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthoropoda
Kelas: Hexapoda
Ordo: Diptera
Family: Muscidae
Genus: Musca
Spesies: Musca domestica.
Ciri-ciri : Tubuhnya bersegmen-segmen, berbentuk simetris bilateral, alt tambahannyapun bersegmen dan berpasangan, terdiri dari tiga bagian yaitu, kepala, dada (thorax), dan perut (abdomen). Bagian mulutnya terdiri dari probocis yang berdaging, sebagian disembunyikan rongga dibawah kepala, dengan organ seperti sponge.
Alat mulut : Penjilat
Kerusakan : Menjilat makanan dan makanan tersebut akan ditumbuhi larva lalat yang kemudian akan menjadi lalat.
8
tungau
Nama hama: Tetracychus bimaculatus
Family: Tetrachidae
Ordo: Acarina
Filum: Arthropoda
Ciri-ciri: memiliki tungkai 8
Alat mulut: Pencucuk-Penghisap
Kerusakan: kerusakan pada kualitas buah jeruk dan daun ketela pohon
9
Lebah
Description: D:\lebah.png
Nama hama: Apis andreniforms
Famili: Apidae
Ordo: Hymenoptera
Filum: Arthropoda
ciri-ciri:
- tipe mulut penggugah-penjilat
- memiliki mandibulla

4.2.       Pembahasan
Dari hasil pengamatan kami dalam praktikum arthropoda hama ternyata dari setiap specimen yang diamati memiliki tipe alat mulut yang berbeda-beda dan juga menimbulkan kerusakan yang berbeda-beda. Dan dari setiap specimen yang diamati memiliki sekurang-kurangnya satu perbedaan. Dari dua kelas arthropoda yaitu insekta dan arachnida keduanya memiliki ciri tubuh yang berbeda. Kelas insekta tubuhnya terdiri dari tiga daerah yang jelas yaitu kepala, thorax, dan abdomen. Dan pada kepalanya terdapat sepasang atene, sepasang mata majemuk dan mulut. dan pada thorax terdapat sepasang sayap, atau dua pasang, atau tidak ada dan jumlah kakinya tiga pasang. Pada kelas arachnida tubuhnya terdiri dari dua daerah yaitu cephalothorax dan abdomen, tidak memiliki mata facet dan kakinya berjumlah empat pasang pada cephalothorax.
Belalang kayu termasuk kedalam kelas insekta memiliki tipe mulut penggigit pengunyah. Alat mulutnya terdiri dari mandibula, maksila, labrum, labium, dan hypopharynx. Kerusakan yang ditimbulkan oleh belalang kayu ini adalah dapat mematahkan ranting-ranting tanaman muda atau pucuk tanaman dan dapat pula merobek daun-daun tanaman.
Kepik termasuk kedalam kelas insekta yang memiliki tipe mulut penusuk penghisap. Kerusakan yang ditimbulkan oleh kepik hijau ini adalah matinya pucuk tanaman karena kepik hijau ini menghisap cairan-cairan yang ada dalam pucuk tanaman sehingga menimbulkan pucuk tanaman menjadi mati.
Begitu juga dengan walang sangit dan wereng. Keduanya termasuk ke dalam kelas insekta yang hampir memiliki kesamaan dengan belalang, kepik dan thrips.
Satu-satunya yang berbeda dari pengamatan praktikum kali ini adalah tungau. Tungau termasuk dalam kelas Arachnida dengan ciri tubuh terbagi dua daerah, cephalothorax (kepala dan thorax) dan abdomen, tidak mempunyai antena dan mata facet, kaki empat pasang pada cephalothorax, lubang genetalia di dekat bagian depan dari abdomen, dan  metamorfosenya belum jelas.
Kumbang madu tinggal di pohon, dia memakan madu-madu yang ada pada bunga dengan menggunakan stylet yang ada pada depan kepalanya. Tipe mulut yang ada pada kumbang madu ini ialah pengunyah-penjilat
Pada tipe alat mulut lalat rumah yaitu penjilat. Bagian-bagiannya yaitu proboscis, mata facet, antenna, labium restrum, labellum, caput, dan hyphopharynx. Probicisnya merupakan bentuk yang berdaging dan sebgian alat mulut nya disembunykan pada rongga dalam bawah bagian organ kepala. Dan dilengkapi organ yang berwujud sponge.
Kupu-kupu memiliki tipe alat mulut penghisap. Memiliki cirri khusus yaitu dilengkapi dengan proboscis. Proboscis ni berasal dari modifkasi dari maxilla yakni pada bagian galiannya yang menjadi sebuah tabung memanjang dan menggulung. Serangga ini merusak tanaman pada fase generative yaitu pada saat tanaman sedang dalam masa pembungaan.
Lebah madu memliki tipe mulut penggugah-penjilat. Lebah ini juga memiliki mandibulla yang tampak jelas sebagai organ pengunyah nya, akan tetapi maksila dan labiumnya telah mengalami modifikasi menjadi organ penjilat yang tipis.


BAB V
PENUTUP

5.1         Kesimpulan
o      Setiap specimen memiliki tipe alat mulut yang berbeda-beda
o      Kerusakan yang disebabkan oleh setiap tipe alat mulut berbeda-beda
o      Belalang kayu, kepik , walang sangit termasuk kelas insekta
o      Tungau termasuk kedalam kelas Arachnida
o      Kelas isekta tubuhnya terdiri dari 3 bagian yaitu kepala, thorax, dan abdomen
o      Kelas Arachnida tubuhnya terdiri dari 2 bagian yaitu cephalothorax dan abdomen
o      Kupu-kupu memiliki tipe mulut penghisap. Memiliki ciri khusus yaitu probocis
o      Lalat rumah memiliki tipe mulut penjilat, bagian-bagannya yaitu probocis, mata facet, labium restrum, labellum, caput dan hyphopharynx.

5.1.       Saran
            Praktikan akan lebih baik ketika bahan pratikum yang ada dijelaskan secara baik dan sesuai dengan pelaksanaannya.


DAFTAR PUSTAKA

Djahyadi . 1996 . Ilmu Penyakit Tumbuhan. Kasinius . Yogyakarta
Purnomo, Bambang. 2012. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Bengkulu: Universitas Bengkulu.
Sastrohidayat , IR. 1990. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Usaha Nasional. Surabaya
Semangum , S. 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Triharso.1994. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Yogyakarta. Gajah Mada U

Disqus Shortname

Comments system