BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Arthropoda
berasal dari bahasa yunani, arthos yang artinya segmen/ ruas dan pola yang
artinya kaki. Jadi arthropoda adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis hewan yang
termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang berruas-ruas. Tubuhnya
tertutup dengan kitin sebagai rangka luarnya. Filum arthropoda adalah filum
yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang,
lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.
Empat dari lima bagian dari spesies hewan adalah arthropoda, dengan umlah
diatas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai
awal cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, datar, dan
lingkungan uara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit. Hamper
90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah arthropoda.
1.2. Tujuan
Mempelajari
ciri merfologi penting Arthopoda dan mengenal gejala tanaman akibat
masing-masing serangannya.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Hama tanaman adalah binatang yang
mengganggu atau menimbulkan kerusakan pada tanaman. Dunia binatang dibedakan
menjadi beberap golongan besar disebut Phylum dan Kelas. Empat phylum hama
(herbivore) penting, yaitu: chordate (Kelas: Aves, Mamalia), Molusca (Kelas:
Gastropoda), Nematheminthes (Kelas Nematoda) dan Arthropoda (Kelas: Insecta
atau Hexapoda dan Arachnida). (Bambang P, 2011).
Serangga merupakan kelompok hewan
yang dominan di muka bumidengan jumlah spesies hampir 80 persen dari jumlah
total hewan di bumi.Dari 751.000 spesies golongan serangga, sekitar 250.000
spesies terdapat di Indonesia. Serangga di bidang pertanian banyak dikenal
sebagai hama (Kalshoven 1981).
Kebanyakan spesies serangga
bermanfaat bagi manusia. Sebanyak 1.413.000 spesies telah berhasil
diidentifikasi dan dikenal, lebih dari 7.000 spesies baru di temukan hampir
setiap tahun. Karena alasan ini membuat seranggaberhasil dalam mempertahankan
keberlangsungan hidupnya pada habitat yang bervariasi, kapasitas reproduksi
yang tinggi, kemempuan memakanjenis makanan yang berbeda, dan kemampuan
menyelamatkan diri darimusuhnya (Borror, 1998).
Serangga memegang peranan penting
dalam kehidupan manusia. Bila mendengar nama serangga, maka selalu diidentikkan
dengan hama di bidang pertanian, disebabkan banyak serangga yang bersifat
merugikan, seperti walang sangit, wereng, ulat grayak, dan lainnya. Serangga
dapat merusak tanaman sebagai hama dan sumber vektor penyakit pada manusia.
Namun, tidak semua serangga bersifat sebagai hama atau vector penyakit.
Kebanyakan serangga juga sangat diperlukan dan berguna bagi manusia. Serangga
dari kelompok lebah, belalang, jangkrik, ulat sutera, kumbang, semut membantu
manusia dalam proses penyerbukan tanaman dan menghasilkan produk makanan
kesehatan. (Metcalfe & William 1975).
Serangga juga sangat berperan dalam
menjaga daur hidup rantai dan jaring-jaring makanan di suatu ekosistem. Sebagai
contoh apabila benthos (larva serangga yang hidup di perairan) jumlahnya
sedikit, secara langsung akan mempengaruhi kehidupan ikan dan komunitas hidup
organisme lainnya di suatu ekosistem Sungai atau Danau. Di bidang pertanian,
apabila serangga penyerbuk tidak ditemukan maka keberhasilan proses penyerbukan
akan terhambat (Nazaruddin, 1993).
BAB III
METODELOGI
3.1. Bahan dan Alat
1)
Arthropoda 1 (Acarina
& insekta Metamorfosis tidak sempurna):
i.
Ordo Acarina (tungau)
ii.
Ordo Orthoptera (Belalang
kayu dan nimfanya, Valanga nigricornis),
iii.
Orda Hemiptera (walang
sangit),
iv.
Ordo Homoptera (wereng).
2)
Arthropoda 2 (Insekta
Metamorfosis sempurna):
i.
Ordo Lepidoptera
(kupu-kupu dan larvanya),
ii.
Ordo Diptera
(Lalat rumah dan larvanya, Musca domestica),
iii.
Ordo Coleoptera (Kumbang
kelapa)
iv.
Ordo Hymenoptera
(lebar madu dan larvanya).
3)
Ddaun utuh yang rusak karena belalang, polong kedelai
utuh dan yang terserang kepik hijau, daun utuh dan rusak karena thrps, makanan
segar dan yang telah dserang lalat rumuh, bunga segar dan telah dihisap
kupu-kupu.
4)
Alkohol 70%, kloroform, gliserin, dan kapas.
5)
Mirkoskop stereo, loup, pinset, cawan petri dan jarum
tombak.
3.1. Cara Kerja
1)
Specimen
belalang kayu
Belalang kayu mewakili tipe alat mulut penggigit pengunyah. Menemukan
bagian-bagian utama dari tubuh kemudian menemukan juga: labrum, labium,
mandibula, maksila, dan hypopharynx. Pada waktu mengamati bagian-bagian
tersebut, menggunakan loup atau mikroskop agar lebih jelas. Memperhatikan
bentuk dan letak bagian-bagian tersebut, serta mempelajari pula fungsi dari
masing-masing bagian. Memperhatikan gejala kerusakan yang diakibatkannya dan
bagaimana cara pengendaliannya. Memperhatikan bagian-bagian alat mulut dari
specimen yang ada, menggambar dan memberi keterangan. Membandingkan tipe alat
mulut serangga dewasa dengan larva dan nimfanya. Membandingkan tipe alat
mulutnya antara yang dewasa dengan larva/nimfanya.
2)
Specimen
kepik hijau
Kepik kayu mewakili tipe alat mulut pencucuk-penghisap. Menemukan
bagian-bagian utama dari tubuh kemudian menemukan juga: stilet, labrum, dan
labium. Pada waktu mengamati bagian tersebut, menggunakan loup atau mikroskop
agar lebih jelas. Memperhatikan gejala kerusakan yang diakibatkannya dan
bagaimana cara pengendaliannya. Membandingkan tipe alat mulutnya antara yang
dewasa dengan larva atau nimfanya. Memperhatikan bagian-bagian alat mulut dari
specimen yang ada, menggambar dan memberi keterangan masing-masing bagian
tersebut. Memperhatikan gejala kerusakan yang diakibatkannya, menggambar dan
memberi keterangan. memperhatikan bedanya dengan specimen belalang kayu.
3)
Specimen
thrips
(Ordo Thysanoptera)
Thrips mewakili tipe alat mulut pemarut-penghisap. Memperhatikan di
bawah mikroskop bagian-bagian utama dari tubuh kemudian menemukan juga: paruh
konikal yang pendek dengan tiga stilet. Memperhatikan cara kerjanya dan gejala
kerusakan yang diakibatkannya serta bagaimana cara pengendaliannya. Menggambar
dan memberi keterangan. Membandingkan tipe alat mulutnya antara yang dewasa
dengan larva atau nimfanya.
4)
Specimen
lalat rumah
Lalat rumah kayu mewakili tipe alat mulut penjilat. Menemukan bagian
utama dari tubuh kemudian menemukan juga: bagian mulutnya yang terdiri dari
probocis yang berdaging, sebagian disembunyikan dalam rongga di bawah kepala,
dengan organ seperti sponge. Memperhatikan cara kerjanya dan gejala kerusakan
yang diakibatkannya serta bagaimana cara pengendaliannya. Menggambar dan beri
keterangan. Membandingkan tipe alat mulutnya antara yang dewasa dengan larva
atau nimfanya.
5)
Specimen
kupu-kupu
Kupu-kupu mewakili tipe alat mulut pengisap. menemukan bagian utama dari
tubuh kemudian menemukan juga: alat mulutnya yang mempunyai saluran yang
panjang yang disebut probocis, bentuknya bergulung seperti coil, apabila sedang
tidak digunakan dan memanjang apabila serangga tersebut sedang makan.
Memperhatikan cara kerjanya dan gejala kerusakan yang diakibatkannya serta
bagaimana cara pengendaliannya. Menggambar dan beri keterangan. Membandingkan
tipe alat mulutnya antara yang dewasa dengan larva atau nimfanya.
6)
Specimen
lebah
Lebah kayu memiliki tipe alat mulut pengunyah–penjilat. Menemukan
bagian–bagian utama dari tubuh kemudian menemukan juga: mandibula yang tampak jelas sebagai organ pengunyah akan tetapi maksila
dan labiumnya telah mengalami modifikasi menjadi organ penjilat yang tipis
untuk mengambil cairan, terutama nectar dari bunga. Sebagian besar serangga
dengan tipe mulut ini menguntungkan manusia teutama sebagai penyerbuk. Lebah
(Xylocopa) merupakan contoh lebah yang merugikan. Memerhatikan cara kerjanya
dan gejala kerusakan yang diakibatkannya serta cara mengendalikannya. Mengambar serta memberi keterangannya serta membandingkan tipe alat mulutnya antara yang dewasa dengan larva atau nimfanya.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Tabel Hasli Pengamatan
No
|
Nama
/gambar
|
Keterangan
|
1
|
Belalang
|
Nama hama : Valanga nigricornis
Ordo: Orthoptera
Filum: Arthropoda
Ciri-ciri: Tubuhnya bersegmen-segmen, berbentuk simetris bilateral,
alat tambahannyapun bersegmen dan berpasangan, terdiri dari tiga bagian
yaitu, kepala, dada (thorax), dan perut (abdomen). Terdiri dari tiga pasang
kaki, dan alat mulutnya terdiri dari labrum,labium, mandibula, maksila, dan
hypopharynx.
Alat mulut: Penggigit pengunyah
Kerusakan: Memakan daun tanaman budidaya bahkan dapat mematahkan
batang tanaman budidaya yang masih muda.
|
2
|
Kumbang
kelapa
|
Nama
hama: Apis andreniformis
Famili:
Apidae
Ordo:
Hymenoptera
Filum:
Arthropoda
ciri-ciri:
-
tipe mulut pengunyah-penjilat
-
tempat tinggal di kayu
-
Memakan madu yang ada di bunga
|
3
|
Kepik
|
Nama
hama: Nezara vindula
Famili:
Coccinellidae
Ordo:
Hemiptera
Ciri-ciri:
Tubuhnya bersegmen-segmen, berbentuk simetris bilateral, alt tambahannyapun
bersegmen dan berpasangan, terdiri dari tiga bagian yaitu, kepala, dada
(thorax), dan perut (abdomen). Alat mulutnya terdiri dari stylet, labrum, dan
labium.
Alat
mulut : Penusuk penghisap
Kerusakan
: Mengakibatkan pucuk tanaman menjadi layu bahkan mati karena cairan yang
berada di pucuk dihisapnya.
|
4
|
Walang sangit
|
Nama hama: Leptocorisa acuta
Family: Alydidae
Ordo: Hemiptera
Filum: Arthropoda
Ciri-ciri: Walang sangit mamiliki
bentuk memanjang yang berukuran sekitar 2 cm dan memiliki tubuh berwarna
coklat kelabu.
Alat mulut: Penghisap
Kerusakan: Menghisap cairan buah padi
yang masih pada tahap masak susu sehingga menyebabkan tanaman kekurangan hara
dan klorosis.
|
5
|
Kupu-kupu
|
Kingdom: Animalin
Filum: Atrhopoda
Kelas: Insecta
Ordo: Endopterygota
Ciri-ciri : Tubuhnya bersegmen-segmen, berbentuk
simetris bilateral, alt tambahannyapun bersegmen dan berpasangan, terdiri
dari tiga bagian yaitu, kepala, dada (thorax), dan perut (abdomen). Alat
mulutnya yang mempunyai saluran yang panjang yang disebut probocis, bergulung
seperti coil, apabila sedang tidak digunakan dan memanjang apabila serangga
tersebut sedang makan.
Alat mulut : Penghisap
Kerusakan
: Kerusakan yang ditimbulkan akan membuat bunga gagal menjadi buah tetapi
penting juga dalam proses penyerbukan
|
6
|
Belalang
sembah
|
Ordo: Mantodea
|
7
|
Lalat Rumah
|
Kingdom: Animalia
Phylum:
Arthoropoda
Kelas: Hexapoda
Ordo: Diptera
Family: Muscidae
Genus: Musca
Spesies: Musca domestica.
Ciri-ciri : Tubuhnya bersegmen-segmen, berbentuk
simetris bilateral, alt tambahannyapun bersegmen dan berpasangan, terdiri
dari tiga bagian yaitu, kepala, dada (thorax), dan perut (abdomen). Bagian
mulutnya terdiri dari probocis yang berdaging, sebagian disembunyikan rongga
dibawah kepala, dengan organ seperti sponge.
Alat mulut : Penjilat
Kerusakan : Menjilat makanan dan makanan tersebut akan ditumbuhi larva
lalat yang kemudian akan menjadi lalat.
|
8
|
tungau
|
Nama hama: Tetracychus bimaculatus
Family: Tetrachidae
Ordo: Acarina
Filum: Arthropoda
Ciri-ciri: memiliki tungkai 8
Alat mulut: Pencucuk-Penghisap
Kerusakan: kerusakan pada kualitas
buah jeruk dan daun ketela pohon
|
9
|
Lebah
|
Nama hama: Apis
andreniforms
Famili: Apidae
Ordo: Hymenoptera
Filum: Arthropoda
ciri-ciri:
- tipe mulut
penggugah-penjilat
-
memiliki mandibulla
|
4.2.
Pembahasan
Dari hasil pengamatan kami dalam
praktikum arthropoda hama ternyata dari setiap specimen yang diamati memiliki
tipe alat mulut yang berbeda-beda dan juga menimbulkan kerusakan yang
berbeda-beda. Dan dari setiap specimen yang diamati memiliki sekurang-kurangnya
satu perbedaan. Dari dua kelas arthropoda yaitu insekta dan
arachnida keduanya memiliki ciri tubuh yang berbeda. Kelas insekta tubuhnya
terdiri dari tiga daerah yang jelas yaitu kepala, thorax, dan abdomen. Dan pada
kepalanya terdapat sepasang atene, sepasang mata majemuk dan mulut. dan pada
thorax terdapat sepasang sayap, atau dua pasang, atau tidak ada dan jumlah
kakinya tiga pasang. Pada kelas arachnida tubuhnya terdiri dari dua
daerah yaitu cephalothorax dan abdomen, tidak memiliki mata facet dan kakinya
berjumlah empat pasang pada cephalothorax.
Belalang kayu
termasuk kedalam kelas insekta memiliki tipe mulut penggigit pengunyah. Alat
mulutnya terdiri dari mandibula, maksila, labrum, labium, dan hypopharynx.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh belalang kayu ini adalah dapat mematahkan
ranting-ranting tanaman muda atau pucuk tanaman dan dapat pula merobek
daun-daun tanaman.
Kepik termasuk
kedalam kelas insekta yang memiliki tipe mulut penusuk penghisap. Kerusakan
yang ditimbulkan oleh kepik hijau ini adalah matinya pucuk tanaman karena kepik
hijau ini menghisap cairan-cairan yang ada dalam pucuk tanaman sehingga
menimbulkan pucuk tanaman menjadi mati.
Begitu juga dengan walang sangit dan
wereng. Keduanya termasuk ke dalam kelas insekta yang hampir memiliki kesamaan
dengan belalang, kepik dan thrips.
Satu-satunya yang berbeda dari
pengamatan praktikum kali ini adalah tungau. Tungau termasuk dalam kelas
Arachnida dengan ciri tubuh
terbagi dua daerah, cephalothorax (kepala dan thorax) dan abdomen, tidak
mempunyai antena dan mata facet, kaki empat pasang pada cephalothorax, lubang
genetalia di dekat bagian depan dari abdomen, dan metamorfosenya belum
jelas.
Kumbang madu tinggal di
pohon, dia memakan madu-madu yang ada pada bunga dengan menggunakan stylet yang
ada pada depan kepalanya. Tipe mulut yang ada pada kumbang madu ini ialah
pengunyah-penjilat
Pada tipe alat mulut lalat rumah yaitu penjilat. Bagian-bagiannya yaitu
proboscis, mata facet, antenna, labium restrum, labellum, caput, dan
hyphopharynx. Probicisnya merupakan bentuk yang berdaging dan sebgian alat
mulut nya disembunykan pada rongga dalam bawah bagian organ kepala. Dan dilengkapi
organ yang berwujud sponge.
Kupu-kupu memiliki tipe alat mulut penghisap. Memiliki cirri khusus
yaitu dilengkapi dengan proboscis. Proboscis ni berasal dari modifkasi dari
maxilla yakni pada bagian galiannya yang menjadi sebuah tabung memanjang dan menggulung.
Serangga ini merusak tanaman pada fase generative yaitu pada saat tanaman
sedang dalam masa pembungaan.
Lebah madu memliki tipe mulut penggugah-penjilat. Lebah ini juga
memiliki mandibulla yang tampak jelas sebagai organ pengunyah nya, akan tetapi
maksila dan labiumnya telah mengalami modifikasi menjadi organ penjilat yang
tipis.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
o
Setiap specimen
memiliki tipe alat mulut yang berbeda-beda
o
Kerusakan yang
disebabkan oleh setiap tipe alat mulut berbeda-beda
o
Belalang kayu,
kepik , walang
sangit termasuk kelas insekta
o
Tungau termasuk
kedalam kelas Arachnida
o
Kelas isekta
tubuhnya terdiri dari 3 bagian yaitu kepala, thorax, dan abdomen
o
Kelas Arachnida
tubuhnya terdiri dari 2 bagian yaitu cephalothorax dan abdomen
o
Kupu-kupu
memiliki tipe mulut penghisap. Memiliki ciri khusus yaitu probocis
o
Lalat rumah
memiliki tipe mulut penjilat, bagian-bagannya yaitu probocis, mata facet,
labium restrum, labellum, caput dan hyphopharynx.
5.1. Saran
Praktikan akan lebih baik ketika bahan
pratikum yang ada dijelaskan secara baik dan sesuai dengan pelaksanaannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Djahyadi . 1996 . Ilmu Penyakit Tumbuhan. Kasinius .
Yogyakarta
Purnomo, Bambang. 2012. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar
Perlindungan Tanaman. Bengkulu: Universitas Bengkulu.
Sastrohidayat , IR. 1990. Ilmu Penyakit Tumbuhan.
Usaha Nasional. Surabaya
Semangum , S. 1996. Pengantar Ilmu Penyakit
Tumbuhan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
Triharso.1994. Dasar-Dasar
Perlindungan Tanaman. Yogyakarta. Gajah Mada U